STUDI TENTANG PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PERNIKAHAN USIA DINI

Pernikahan adalah ikatan lahir bathin antara seorang pria dan seorang wanita sebagai suami istri dengan tujuan untuk membentuk keluarga (rumah tangga) yang bahagia dan kekal. Calon suami-isteri harus telah siap jiwa raganya untuk melangsungkan perkawinan supaya dapat mewujudkan tujuan perkawinan sec...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Sandra Hadi Saputro, - (Author)
Format: Book
Published: 2007-03-07.
Subjects:
Online Access:Link Metadata
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Pernikahan adalah ikatan lahir bathin antara seorang pria dan seorang wanita sebagai suami istri dengan tujuan untuk membentuk keluarga (rumah tangga) yang bahagia dan kekal. Calon suami-isteri harus telah siap jiwa raganya untuk melangsungkan perkawinan supaya dapat mewujudkan tujuan perkawinan secara baik tanpa berakhir pada perceraian dan mendapat keturunan yang baik dan sehat, untuk itu harus dicegah adanya pernikahan antara calon suami-istri yang masih usia muda. Penelitian ini berusaha mengungkapkan persepsi masyarakat tentang pernikahan usia dini, faktor-faktor yang menyebabkan banyaknya pernikahan usia dini, akibat yang ditimbulkannya, dan upaya-upaya yang dilakukan untuk meminimalisir pernikahan usia dini. Latar penelitian ini adalah Desa Singajaya Kecamatan Cihampelas Kabupaten Bandung. Lokasi ini dijadikan sebagai latar penelitian mengingat besarnya persentase angka pernikahan pada usia dini, dan tingginya tingkat perceraian yang dialami oleh pasangan yang menikah pada usia dini. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi deskriptif dan pengumpulan data dilakukan melalui teknik wawancara, observasi, studi literatur, dan studi dokumentasi. Penulis berperan sebagai instrumen utama (key instrument) dalam penelitian. Penelitian ini menghasilkan beberapa temuan, yaitu bahwa pernikahan pada usia dini di desa Singajaya disebabkan oleh karena adanya dorongan keluarga (orang tua), latar belakang pendidikan masyarakat yang rendah, tradisi masyarakat yang dilakukan terus menerus, dan lemahnya pengawasan terhadap usia pasangan sebagai syarat dilangsungkannya perkawinan. Pernikahan pada usia dini itu seringkali memunculkan suasana kehidupan keluarga yang tidak mengalami kebahagian. Sebagian besar dari pasangan yang melakukan pernikahan pada usia dini memutuskan untuk melakukan perceraian dengan alasan ketidakcocokan dengan pasangan, ketidakharmonisan dalam rumah tangga, dan kesulitan dalam pemenuhan segala kebutuhan keluarga. Upaya untuk meminimalisir pernikahan pada usia dini di desa Singajaya terus dilakukan dengan memperankan tokoh masyarakat sebagai agen masyarakat yang membangun pemahaman dan kesadaran akan pentingnya pernikahan dipersiapkan secara matang demi kehidupan keluarga yang sakinah, mawadah, dan rahmah, memperketat syarat usia minimal pernikahan, juga dengan mendorong masyarakat untuk dapat mengenyam pendidikan sampai pada jenjang yang lebih tinggi agar terbentuk pola pikir masyarakat yang kritis dan rasional.
Item Description:http://repository.upi.edu/98779/1/s_pkn_022804_table_of_content.pdf
http://repository.upi.edu/98779/2/s_pkn_022804_chapter1.pdf
http://repository.upi.edu/98779/3/s_pkn_022804_chapter2.pdf
http://repository.upi.edu/98779/4/s_pkn_022804_chapter3.pdf
http://repository.upi.edu/98779/5/s_pkn_022804_chapter4.pdf
http://repository.upi.edu/98779/6/s_pkn_022804_chapter5.pdf
http://repository.upi.edu/98779/7/s_pkn_022804_bibliography.pdf