CONTEXTUAL LEARNING SEBAGAI STIMULAN PENGEMBANGAN KETERAMPILAN DASAR BERBICARA BAHASA JEPANG DI SMA

Penelitian ini merupakan implikasi dari kurangnya aplikasi pembelajaran bahasa Jepang khususnya aspek berbicara siswa di SMA. Akibatnya, lulusan SMA tidak dapat berkomunikasi secara lisan dengan baik. Untuk mengatasi permasalahan ini, salah satu alternatif pemecahan yang peneliti ambil adalah dengan...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Pipin Apriani, - (Author)
Format: Book
Published: 2008-12-10.
Subjects:
Online Access:Link Metadata
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Penelitian ini merupakan implikasi dari kurangnya aplikasi pembelajaran bahasa Jepang khususnya aspek berbicara siswa di SMA. Akibatnya, lulusan SMA tidak dapat berkomunikasi secara lisan dengan baik. Untuk mengatasi permasalahan ini, salah satu alternatif pemecahan yang peneliti ambil adalah dengan menerapkan metode Contextual Learning, yaitu sebuah sistem belajar yang didasarkan pada filosofi bahwa siswa mampu menyerap pelajaran apabila mereka menangkap makna dalam materi akademis yang mereka terima, dan mereka menangkap makna dalam tugas-tugas sekolah jika mereka bisa mengaitkan informasi baru dengan pengetahuan dan pengalaman yang sudah mereka miliki sebelumnya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa jauh metode contextual learning dapat berperan sebagai stimulan pengembangan kemampuan dasar berbicara bahasa Jepang di SMA. Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas dengan pendekatan kualitatif. Lokasi penelitiannya adalah SMA Negeri 2 Bandung yang beralamat di jalan Cihampelas nomor 173. Sedangkan populasinya adalah siswa SMA Negeri 2 Bandung dan sampelnya siswa kelas XI IPA 1 dan 1 orang guru mata pelajaran bahasa Jepang kelas XI. Setelah semua data dikumpulkan dan dianalisis serta dijabarkan hasilnya dalam pembahasan, diperoleh hasil penelitian sebagai berikut: =656; Metode Contextual Learning mampu menstimulasi siswa untuk mengembangkan kemampuan berbicara dengan proses pembelajaran yang bermakna. =656; Respon yang diperlihatkan siswa pun dinilai baik Hal ini terlihat dari meningkatnya aktivitas siswa di dalam kelas, keaktifan siswa yang positif, dan antusiasme siswa untuk lebih banyak berlatih berbicara di depan kelas. =656; Pembelajaran dengan media dan sumber belajar (teman-guru) dapat menghidupkan kelas karena siswa menjadi lupa jika mereka sedang belajar didalam kelas, mereka mengaku proses pembelajaran yang diselingi permainan seperti ini dapat menghibur dan tidak membosankan bahkan apa yang mereka pelajari lebih mudah dan lebih lama untuk diingat.
Item Description:http://repository.upi.edu/99046/1/s_jep_034641_table_of_content.pdf
http://repository.upi.edu/99046/2/s_jep_034641_chapter1.pdf
http://repository.upi.edu/99046/3/s_jep_034641_chapter2.pdf
http://repository.upi.edu/99046/4/s_jep_034641_chapter3.pdf
http://repository.upi.edu/99046/5/s_jep_034641_chapter4.pdf
http://repository.upi.edu/99046/6/s_jep_034641_chapter5.pdf
http://repository.upi.edu/99046/7/s_jep_034641_bibliography.pdf