NILAI KEPEMIMPINAN DALAM TARI KINYAH MANDAU PADA MASYARAKAT SUKU DAYAK DI KALIMANTAN TENGAH
Penelitian berjudul Nilai Kepemimpinan melalui Tari Kinyah Mandau pada Masyarakat Suku Dayak di Kalimantan Tengah ini, merupakan suatu kajian aspek teks dan konteks pada tari Kinyah Mandau sebagai pembawa nilai kepemimpinan pada Masyarakat Suku Dayak di Kalimantan Tengah. Hal yang dicoba untuk digal...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Book |
Published: |
2012-01-25.
|
Subjects: | |
Online Access: | Link Metadata |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Summary: | Penelitian berjudul Nilai Kepemimpinan melalui Tari Kinyah Mandau pada Masyarakat Suku Dayak di Kalimantan Tengah ini, merupakan suatu kajian aspek teks dan konteks pada tari Kinyah Mandau sebagai pembawa nilai kepemimpinan pada Masyarakat Suku Dayak di Kalimantan Tengah. Hal yang dicoba untuk digali adalah 1) bentuk tari Kinyah Mandau, 2) proses tari Kinyah Mandau dalam membentuk nilai kepemimpinan, 3) hasil pembentukan tari Kinyah Mandau dalam membawa nilai kepemimpinan pada masyarakat suku Dayak. Temuan atas nilai kepemimpinan dalam tari Kinyah Mandau dirujuk kepada konsepsi nilai kepemimpinan ideal suku Dayak yaitu : mamut menteng, harati, bakena, bahadat, bakaji, dan barendeng. Untuk mengupasnya, penelitian ini menggunakan payung Etnokoreologi dengan pendekatan keilmuan secara multidisiplin. Teori dan pendekatan yang digunakan adalah hermeneutik, semiotik, psikologi perilaku (behaviourisme), dan performance studies. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa semua konsep kepemimpinan suku Dayak Kalimantan Tengah seperti di atas, hadir secara utuh dan komplementer di dalam tari Kinyah Mandau. Secara teknis, laku Kinyah Mandau berhubungan dengan mamut menteng dan barendeng terkait pengusaan diri dan keadaan, olah fisik dan mental melalui kuntau, tantuwu, dan penggunaan senjata mandau dan telawang secara bertanggung jawab. Secara keyakinan tarian itu merupakan ritual sakral, suatu "magi simpatetis" yang menjadikannya membawa nilai mamut menteng, harati, bakaji, bahadat, bakena, barendeng; guna penguasaan kosmik atas keadaan dan mentalitas keberanian dan berketuhanan sebelum perang kayau. Secara Sosial, teknisnya merupakan suatu ritual sekuler berupa ajang 'pamer' yang membawa nilai mamut menteng, harati, bakaji, bahadat, bakena, barendeng; melalui pengakuan eksistensi sosial pada dirinya oleh masyarakat. Kata kunci:Kinyah Mandau, suku Dayak, Kalimantan Tengah, nilai kepemimpinan. |
---|---|
Item Description: | http://repository.upi.edu/9919/1/t_psn_0908507_table_of_content.pdf http://repository.upi.edu/9919/2/t_psn_0908507_chapter1.pdf http://repository.upi.edu/9919/3/t_psn_0908507_chapter3.pdf http://repository.upi.edu/9919/4/t_psn_0908507_chapter5.pdf http://repository.upi.edu/9919/5/t_psn_0908507_bibliography.pdf |