SITUASI DIDAKTIS DAN LEARNING OBSTACLE PADA PEMBELAJARAN GARIS SINGGUNG LINGKARAN JENJANG SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP)

Topik garis singgung lingkaran pada jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP) merupakan konsep esensial dalam pembelajaran matematika. Hal ini dikarenakan topik tersebut menjadi dasar untuk mempelajari topik matematika lainnya yang lebih kompleks salah satunya topik garis singgung lingkaran pada jenjan...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Agustia Slamet Noor Fadhilah, - (Author)
Format: Book
Published: 2023-08-28.
Subjects:
Online Access:Link Metadata
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Topik garis singgung lingkaran pada jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP) merupakan konsep esensial dalam pembelajaran matematika. Hal ini dikarenakan topik tersebut menjadi dasar untuk mempelajari topik matematika lainnya yang lebih kompleks salah satunya topik garis singgung lingkaran pada jenjang Sekolah Menengah Atas (SMA). Berdasarkan temuan dari penelitian terdahulu dan studi pendahuluan yang dilakukan, didapat kesulitan-kesulitan yang mengindikasikan terjadinya hambatan belajar. Oleh karena itu, perlu ada upaya untuk meminimalisir terjadinya hambatan belajar, salah satunya dengan menyusun desain pembelajaran dengan memperhatikan situasi didaktis dan hambatan belajar yang terjadi. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII pada salah satu SMP yang berada di Kabupaten Garut, Provinsi Jawa Barat. Desain penelitian melalui tiga tahapan yaitu analisis prospektif, metapedadidaktik, dan retrospektif. Berdasarkan hasil penelitian, terdapat beberapa temuan yaitu 1) tahapan pembelajaran yang telah dilaksanakan belum memfasilitasi situasi aksi, formulasi, validasi, dan institusionalisasi, 2) hambatan belajar yang teridentifikasi pada penelitian ini adalah hambatan belajar ontogenik meliputi kurangnya minat belajar siswa, kurangnya pemahaman konsep prasyarat, dan kurangnya pemahaman mengenai hal teknis yang bersifat kunci dari untuk menyelesaikan soal mengenai garis singgung lingkaran, hambatan epistemologis meliputi kesalahan dalam mengilustrasikan kedudukan sebuah garis dan sebuah lingkaran, kesalahan dalam mengilustrasikan kedudukan dua buah lingkaran, penggunaan rumus yang masih belum sesuai dengan peruntukannya, hambatan didaktis meliputi kurangnya pertimbangan dalam pemilihan buku sumber dan kurangnya penekanan dari guru terhadap beberapa submateri pada garis singgung lingkaran, 3) Desain didaktis dirancang dengan mempertimbangkan hasil repersonalisasi, situasi didaktis, hambatan belajar, dan respon siswa selama pembelajaran serta menggunakan beberapa objek konkret untuk menjadikan pembelajaran lebih bermakna. The topic of tangent lines to circles at the Junior High School level (JHS) constitutes a fundamental concept within the realm of mathematics education. This is attributed to the significance of this topic as a fundamental prerequisite for comprehending and delving into subsequent, more intricate mathematical subjects, notably including the subject of tangent lines to circles at the Senior High School level (SHS). Drawing upon findings from prior research and preliminary studies, various difficulties have been identified, indicative of the presence of learning obstacles. Consequently, it becomes imperative to undertake measures aimed at mitigating these impediments to learning, one such measure being the formulation of a well-designed instructional framework that takes into account both the didactic situation and the prevailing learning obstacles. The subjects of this research are 8th-grade students in one of the junior high schools located in Garut Regency, West Java Province. The research design consists of three stages: prospective, metapedadidactics, and retrospective analysis. Based on the research findings, there are several findings, namely 1) the implemented learning stages have not facilitated the situations of action, formulation, validation, and institutionalization, 2) the identified learning obstacles in this research are ontogenic obstacles, including students' lack of interest in learning, lack of understanding of prerequisite concepts, and lack of understanding of key technical aspects for solving problems related to circle, errors in illustrating the position of two circles, and the use f formulas that are not yet appropriate for their intended purpose. Didactic obstacles include a lack of consideration in selecting source books and a lack of emphasis from teachers on certain subtopics regarding tangent lines of circles, 3) the didactical design is created by considering the results of repersonalization, the didactic situation, learning obstacles, and student responses during the learning process, as well as using several concrete objects to make the learning more meaningful.
Item Description:http://repository.upi.edu/99274/1/S_MTK_1903656_Title.pdf
http://repository.upi.edu/99274/2/S_MTK_1903656_Chapter1.pdf
http://repository.upi.edu/99274/3/S_MTK_1903656_Chapter2.pdf
http://repository.upi.edu/99274/4/S_MTK_1903656_Chapter3.pdf
http://repository.upi.edu/99274/5/S_MTK_1903656_Chapter4.pdf
http://repository.upi.edu/99274/6/S_MTK_1903656_Chapter5.pdf
http://repository.upi.edu/99274/7/S_MTK_1903656_Appendix.pdf