RESPON MASYARAKAT TERHADAPPEMANFAATAN ENERGI ALTERNATIF (BIOGAS)DI DESA TARUMAJAYA KECAMATAN KERTASARIKABUPATEN BANDUNG
Pada tahun 2006 di Desa Tarumajaya diselenggarakan sosialisasi biogas kepada masyarakat, karena dilihat dari potensinya Desa Tarumajaya merupakan daerah yang penduduknya bekerja di bidang pertanian dan peternakan. Namun, perkembangan biogas di daerah tersebut bukan semakin meningkat, melainkan semak...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Book |
Published: |
2011-02-28.
|
Subjects: | |
Online Access: | Link Metadata |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Summary: | Pada tahun 2006 di Desa Tarumajaya diselenggarakan sosialisasi biogas kepada masyarakat, karena dilihat dari potensinya Desa Tarumajaya merupakan daerah yang penduduknya bekerja di bidang pertanian dan peternakan. Namun, perkembangan biogas di daerah tersebut bukan semakin meningkat, melainkan semakin menurun. Sehubungan dengan itu, adapun yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini diantaranya adalah bentuk sosialisasi seperti apa yang telah dilakukan dalam merealisasikan biogas di Desa Tarumajaya, bagaimana respon masyarakat Desa Tarumajaya terhadap biogas, serta seberapa besar peluang pengembangan biogas di Desa Tarumajaya untuk kedepannya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Adapun alasan dalam menggunakan metode deskriptif adalah untuk mengungkapkan respon masyarakat terhadap pemanfaatan Energi Alternatif (biogas) di Desa Tarumajaya. Selain itu, adapun yang menjadi variabel dari penelitian ini terdiri dari dua variabel yaitu variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebas dari penelitian ini adalah respon masyarakat dilihat dari tingkat pendidikan, mata pencaharian, pendapatan, kepemilikan sarana informasi komunikasi dan transportasi, kepemilikan ternak, kemampuan teknologi serta lingkungan peternakan. Sedangakan yang menjadi variabel terikatnya adalah pemanfaatan energi alternatif (biogas). Hasil penelitian menunjukan bahwa respon masyarakat Desa Tarumajaya terhadap biogas sangat kurang. Hal ini dapat dilihat dari beberapa tahun terakhir setelah diadakannya sosialisasi biogas di daerah tersebut, jumlahnya semakin menurun. Kondisi ini tidak terlepas dari kurang lancarnya sosialisasi yang dilakukan dan tidak adanya pendampingan dan pengawasan dari pihak yang telah melakukan sosialisasi biogas. Namun, walaupun demikian peluang untuk pengembangan biogas di Desa Tarumajaya sangat besar, hal ini dilihat dari kondisi wilayah yang merupakan salah satu daerah yang berbasis peternakan, serta keinginan masyarakat dalam mengikuti pelatihan pun tinggi. Bahkan peluang tersebut tidak hanya meliputi wilayah Desa Tarumajaya saja, melainkan wilayah Kecamatan Kertasari dimana wilayah tersebut terdiri atas desa-desa yang berbasis peternakan sapi perah. Oleh karena itu adapun rekomendasi yang disarankan penulis adalah adanya sosialisasi yang tidak hanya sebatas sosialisasi semata, tetapi merupakan sosialisasi yang berorientasi pada pengembangan, selain itu masyarakat juga ditungtut untuk kreatif dan aktif dalam mencari informasi tentang biogas, sehingga masyarakat tidak tertinggal informasi dan dapat menjadi masyarakat yang mandiri. |
---|---|
Item Description: | http://repository.upi.edu/99393/1/s_geo_0609167_table_of_content.pdf http://repository.upi.edu/99393/2/s_geo_0609167_chapter1.pdf http://repository.upi.edu/99393/3/s_geo_0609167_chapter2.pdf http://repository.upi.edu/99393/4/s_geo_0609167_chapter3.pdf http://repository.upi.edu/99393/5/s_geo_0609167_chapter4.pdf http://repository.upi.edu/99393/6/s_geo_0609167_chapter5.pdf http://repository.upi.edu/99393/7/s_geo_0609167_bibliography.pdf |