捻ERANAN INGWER LUDWIG NOMMENSEN DALAM PERKEMBANGAN HKBP DI TANAH BATAK (1861-1881)
Skripsi ini berjudul "Peranan Ingwer Ludwig Nommensen dalam Perkembangan HKBP di Tanah Batak (1861-1881)". Adapun masalah utama yang diangkat dalam skripsi ini adalah bagaimakah peranan Nommensen dalam perkembangan HKBP di tanah Batak pada tahun 1861-1881. Masalah utama tersebut selanjutny...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Book |
Published: |
2011-05-27.
|
Subjects: | |
Online Access: | Link Metadata |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
MARC
LEADER | 00000 am a22000003u 4500 | ||
---|---|---|---|
001 | repoupi_99405 | ||
042 | |a dc | ||
100 | 1 | 0 | |a Nova Uli Simbolon, - |e author |
245 | 0 | 0 | |a 捻ERANAN INGWER LUDWIG NOMMENSEN DALAM PERKEMBANGAN HKBP DI TANAH BATAK (1861-1881) |
260 | |c 2011-05-27. | ||
500 | |a http://repository.upi.edu/99405/1/s_sej_0606136_table_of_content.pdf | ||
500 | |a http://repository.upi.edu/99405/2/s_sej_0606136_chapter1.pdf | ||
500 | |a http://repository.upi.edu/99405/3/s_sej_0606136_chapter2.pdf | ||
500 | |a http://repository.upi.edu/99405/4/s_sej_0606136_chapter3.pdf | ||
500 | |a http://repository.upi.edu/99405/5/s_sej_0606136_chapter4.pdf | ||
500 | |a http://repository.upi.edu/99405/6/s_sej_0606136_chapter5.pdf | ||
520 | |a Skripsi ini berjudul "Peranan Ingwer Ludwig Nommensen dalam Perkembangan HKBP di Tanah Batak (1861-1881)". Adapun masalah utama yang diangkat dalam skripsi ini adalah bagaimakah peranan Nommensen dalam perkembangan HKBP di tanah Batak pada tahun 1861-1881. Masalah utama tersebut selanjutnya dibagi menjadi empat pertanyaan penelitian, yaitu: (1) Bagaimana proses berdirinya HKBP?, (2) Bagaimana perkembangan HKBP di tanah Batak tahun 1861-1881?, (3) Bagaimana cara Ingwer Ludwig Nommensen mengembangankan HKBP? (4) Bagaimana respon masyarakat Batak terhadap keberadaan HKBP? Metode yang digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah metode historis dengan menggunakan empat langkah penelitian yaitu heuristik, kritik, interpretasi, dan historiografi. Proses pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan teknik studi literatur, karena sumber-sumber yang digunakan berupa buku-buku yang ditulis oleh para sejarawan, dan rohaniawan Kristen. Berdasarkan penelitian historis dengan studi literatur, diketahui bahwa lahirnya HKBP merupakan hasil kerjasama misionaris yang berasal dari Belanda yakni zending Ermelo dan Jerman yakni zending RMG. Utusan zending RMG adalah Heine dan Klammer, dan misionaris dari zending Ermelo adalah Betz dan Van Asselt. Pada tanggal 7 Oktober 1861 misonaris ini melakukan rapat yang disebut dengan Sinode Godang pertama kali untuk menentukan pembagian daerah tugas. Sinode Godang ini merupakan hari dimulainya kerja zending RMG di tanah Batak dan tanggal 7 Oktober 1861 ini ditetapkan sebagai hari lahir dari HKBP. Tokoh pengembang HKBP di tanah Batak yang paling terkenal adalah Inger Ludwig Nommensen. Beliau melakukan pekerjaan yang sangat besar dalam mengembangkan HKBP di tanah Batak. Nommensen melakukan banyak cara untuk mengembangkan Jemaat yang ada di tanah Batak. Nommensen menggunakan metode pendekatan perkelompok marga, dan hal ini membuat Injil mudah diterima masyarakat Batak. Dengan demikian berdirilah Jemaat Sipirok (1861), Jemaat Parausorat (1863), Jemaat Pahae (1862), Jemaat Sigompulon (1863), Jemaat Saitnihuta (1864), Jemaat Pansurnapitu (1866), Jemaat Sipoholon (1870), Jemaat Pearaja (1872), Jemaat Simarangkir (1875). Banyak cara yang dilakukan Nommensen dalam mengembangkan HBKP ini. Adapun usaha-usaha yang dilakukan Nommensen dalam mengembangkan jemaat ini dikelompokkan dalam empat bidang yakni bidang kerohanian, pendidikan, kesehatan dan sosial-ekonomi. Dengan usaha-usaha ini injil dengan cepat diterima dimasyarakat Batak. Walaupun demikan, banyak hambatan yang dihadapi oleh Nommensen seperti kehidupan masyarakat yang masih primitif, Perang Batak. Reaksi dari masyarakat Batak yang awalnya menolak keberadaan Nommensen juga menghambat perkembangan injil di tanah Batak. Namun, karena tujuan Nommensen adalah juga mengembangkan daerah tanah Batak, maka lambat laun akhinya Nommensen diterima di tanah Batak. Pekerjaan Nommensen di tanah Batak membuat dia dianggap sebagai Rasul Batak dan diberi Gelar Ompu i, yang sejajar dengan Raja Sisingamangaraja. | ||
546 | |a en | ||
546 | |a en | ||
546 | |a en | ||
546 | |a en | ||
546 | |a en | ||
546 | |a en | ||
690 | |a L Education (General) | ||
655 | 7 | |a Thesis |2 local | |
655 | 7 | |a NonPeerReviewed |2 local | |
787 | 0 | |n http://repository.upi.edu/99405/ | |
787 | 0 | |n httpl://repositery.upi.edu | |
856 | |u https://repository.upi.edu/99405 |z Link Metadata |