Peningkatan Kemampuan dan Disposisi Berpikir Kritis Siswa Sekolah Menengah Pertama melalui Pembelajaran Matematika Realistik

• Main Author: Nursyamsi, - (Author)
• Format: Book
• Published: 2010-08-20.
• Subjects: Thesis; NonPeerReviewed
• Online Access: Link Metadata
• Notes: http://repository.upi.edu/9957/1/t_mat_0808056_table_of_content.pdf; http://repository.upi.edu/9957/2/t_mat_0808056_chapter1.pdf; http://repository.upi.edu/9957/3/t_mat_0808056_chapter2.pdf; http://repository.upi.edu/9957/4/t_mat_0808056_chapter3.pdf; http://repository.upi.edu/9957/7/t_mat_0808056_chapter4.pdf; http://repository.upi.edu/9957/5/t_mat_0808056_chapter5.pdf; http://repository.upi.edu/9957/6/t_mat_0808056_bibliography.pdf
• Keywords: L Education (General); LB1603 Secondary Education. High schools

Penelitian ini bertujuan untuk menelaah peningkatan kemampuan berpikir kritis siswa melalui pembelajaran matematika realistik, peningkatan disposisi berpikir kritis siswa melalui pembelajaran matematika realistik, serta pengaruh pembelajaran matematika realistik dalam meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa kemampuan pandai, sedang, dan kurang. Penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperimen dengan desain kelompok kontrol non ekivalen. Kelompok eksperimen memperoleh pembelajaran matematika realistik sedangkan kelompok kontrol memperoleh pembelajaran biasa. Populasi penelitian ini adalah siswa SMP di Kabupaten Cirebon dengan sampel siswa kelas VIII SMPN SSN di Kabupaten Cirebon. Instrument yang digunakan adalah tes kemampuan berpikir kritis dan skala disposisi berpikir kritis. Tes kemampuan berpikir kritis digunakan untuk mengumpulkan data tentang kemampuan berpikir kritis, sedangkan skala disposisi untuk mengumpulkan data tentang disposisi berpikir kritis siswa. Dari hasil penelitian disimpulkan bahwa peningkatan kemampuan berpikir kritis siswa yang memperoleh pembelajaran matematika realistik lebih baik secara signifikan daripada siswa yang memperoleh pembelajaran biasa. Tidak ada perbedaan secara signifikan pada disposisi berpikir kritis antara siswa yang memperoleh pembelajaran matematika realistik dengan siswa yang memperoleh pembelajaran biasa. Diketahui pula bahwa peningkatan kemampuan berpikir kritis antara siswa kemampuan pandai, sedang dan kurang, tidak berbeda secara signifikan.