ANALISIS KESIAPSIAGAAN PESERTA DIDIK SMA NEGERI DAN SWASTA TERHADAP RISIKO BENCANA LONGSOR DI KECAMATAN MAJA

• Main Author: Arie Ramadhan Pribudianto, - (Author)
• Format: Book
• Published: 2023-08-24.
• Subjects: Thesis; NonPeerReviewed
• Online Access: Link Metadata
• Notes: http://repository.upi.edu/99880/8/T_GEO_1907393_Title.pdf; http://repository.upi.edu/99880/2/T_GEO_1907393_Chapter1.pdf; http://repository.upi.edu/99880/3/T_GEO_1907393_Chapter2.pdf; http://repository.upi.edu/99880/4/T_GEO_1907393_Chapter3.pdf; http://repository.upi.edu/99880/5/T_GEO_1907393_Chapter4.pdf; http://repository.upi.edu/99880/6/T_GEO_1907393_Chapter5.pdf; http://repository.upi.edu/99880/7/T_GEO_1907393_Appendix.pdf; http://repository.upi.edu/99880/9/T_GEO_1907393_Appendix.pdf
• Keywords: G Geography (General); L Education (General)

Bencana adalah hasil dari proses alam dan sosial; upaya pengurangan risiko bencana dapat dilakukan dengan mengubah perilaku manusia dan meningkatkan kesadaran terhadap kesiapsiagaan. Berdasarkan analisis dan dari berita di Kecamatan Maja terdapat banyak kejadian bencana longsor maka sangat penting untuk diketahui kesiapsiagaan siswa terhadap bencana. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar tingkat kesiapsiagaan siswa SMA negeri dan swasta di Kecamatan Maja dalam menghadapi risiko bencana longsor. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan analisis kuantitatif. Variabel penelitian ini adalah kesiapsiagaan sebagai variabel independen, sedangkan risiko bencana sebagai variabel dependen. Subjek pada penelitian ini adalah siswa SMA/MA negeri dan swasta di Kecamatan Maja. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan angket dan wawancara. Analisis data risiko bencana menggunakan skoring dengan analisis dari Puslittanak Bogor selanjutnya kesiapsiagaan dengan Uji-T dan Regresi. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa Kecamatan Maja memiliki risiko longsor yang tinggi. Untuk tingkat kesiapsiagaan siswa setelah dilakukan pengujian mendapatkan kategori sedang sedangkan untuk perbandingan tingkat kesiapsiagaan siswa SMA negeri dan swasta dengan Uji-T diperoleh hasil -2,496 (t-hitung) dan -2,521 (t-tabel). Karena t hitung lebih besar dari t tabel, maka terdapat perbedaan antara SMA Negeri dan Swasta. Dengan hasil demikian maka seharusnya sosialisasi dan penanganan mengenai bencana harus dibiaskan/dipelihara di seluruh SMA di Kecamatan Maja agar semua kalangan khususnya siswa mempunyai kesiapsiagaan secara berkelanjutan terhadap bencana di sekitar lingkungannya. Kata Kunci: Kesiapsiagaan Siswa, Risiko Bencana, Kecamatan Maja Disasters are the result of natural and social processes. Disaster risk reduction efforts can be carried out by changing human behavior and increasing awareness of preparedness. Based on the analysis and the news in Maja District, there are many landslides, so it is very important to know about student preparedness for disasters. The purpose of this study was to find out how prepared public and private high school students in Maja District are for the risk of landslides. This research uses the descriptive method with quantitative analysis. The independent variable in this research is preparedness, while Disaster Risk is the dependent variable. The subjects in this study were public and private SMA/MA students in Maja District. Data collection was carried out using questionnaires and interviews. Analysis of disaster risk data uses scoring with analysis from Puslittanak Bogor, then preparedness with T-tests and Regression. Based on the research results, it is known that Maja District has a high risk of landslides. For the level of preparedness of students after testing with the T-Test, a comparison of the level of preparedness of Public and Private High School students with the T-Test obtained the following results: -2.496 and -2.521. Because the t count is greater than the t table, there is a difference between public and private high schools. With these results, the socialization and handling of disasters should be increased in all high schools in Maja District so that all groups are prepared for disaster risks.