ANALISIS MISKONSEPSI SISWA SMP KELAS VII PADA PEMBELAJARAN ASAM, BASA, DAN GARAM

• Main Author: Sri Sulastri, - (Author)
• Format: Book
• Published: 2008-08-27.
• Subjects: Thesis; NonPeerReviewed
• Online Access: Link Metadata
• Notes: http://repository.upi.edu/99902/4/s_fis_034104_table_of_content%281%29.pdf; http://repository.upi.edu/99902/5/s_fis_034104_chapter1%281%29.pdf; http://repository.upi.edu/99902/2/s_fis_034104_chapter2%281%29.pdf; http://repository.upi.edu/99902/1/s_fis_034104_chapter3%281%29.pdf; http://repository.upi.edu/99902/3/s_fis_034104_chapter4%281%29.pdf; http://repository.upi.edu/99902/3/s_fis_034104_chapter5%281%29.pdf; http://repository.upi.edu/99902/2/s_fis_034104_bibliography%281%29.pdf
• Keywords: L Education (General); QD Chemistry

Skripsi ini berjudul "Analisis Miskonsepsi Siswa SMP Kelas VII pada Pembelajaran Asam, Basa, dan Garam". Masalah yang menjadi fokus penelitian adalah: " Bagaimanakah miskonsepsi siswa SMP kelas VII pada pembelajaran Asam, Basa, dan Garam?". Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran siswa SMP kelas VII yang mengalami miskonsepsi, tidak paham konsep, dan paham konsep pada pembelajaran asam, basa dan garam serta memperoleh informasi faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya miskonsepsi. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif. Subyek penelitian adalah siswa Kelas VII salah satu SMP di Purwakarta. Instrumen penelitian yang digunakan yaitu : soal tes diagnostik, pedoman wawancara, dan observasi. Berdasarkan hasil analisis pada pembelajaran asam, basa, dan garam ditemukan telah terjadi miskonsepsi sebesar 27,17 %, siswa tidak paham konsep sebesar 60,33 % dan siswa sudah paham konsep sebesar 12,23 %. Miskonsepsi terjadi pada semua konsep yang terdapat dalam konsep asam, basa, dan garam, yaitu; 26,09 % pada konsep sifat larutan asam, 22,29 % pada konsep sifat larutan basa, 50,00% pada konsep sifat larutan garam, dan 26,09 % pada konsep indikator asam-basa. Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya miskonsepsi siswa adalah konsepsi yang tidak utuh terhadap suatu konsep, kemampuan aplikasi konsep yang masih rendah, kemampuan analisis soal yang masih rendah, kemampuan mengkomunikasikan konsepsi yang belum terlatih, kurangnya penjelasan guru, kurangnya pemahaman guru terhadap konsep, kurangnya penguatan guru terhadap konsep yang diajarkan, miskonsepsi yang dialami guru, serta latar belakang pendidikan guru.