EFEKTIVITAS METODE RESITASI TERHADAP PENGUATAN PENGAJARAN TATA BAHASA JEPANG(Studi Eksperimen terhadap Siswa Kelas XII SMAN 16 Bandung Tahun Ajaran 2011/2012)

• Main Author: Hendra, - (Author)
• Format: Book
• Published: 2011-10-28.
• Subjects: Thesis; NonPeerReviewed
• Online Access: Link Metadata
• Notes: http://repository.upi.edu/99957/1/s_jep_056676_table_of_content.pdf; http://repository.upi.edu/99957/2/s_jep_056676_chapter1.pdf; http://repository.upi.edu/99957/3/s_jep_056676_chapter2.pdf; http://repository.upi.edu/99957/5/s_jep_056676_chapter3.pdf; http://repository.upi.edu/99957/6/s_jep_056676_chapter4.pdf; http://repository.upi.edu/99957/7/s_jep_056676_chapter5.pdf; http://repository.upi.edu/99957/8/s_jep_056676_bibliography.pdf
• Keywords: L Education (General)

Tata bahasa Jepang merupakan aspek yang paling penting dalam mempelajari bahasa Jepang. Bersamaan dengan perkembangan pengajaran bahasa asing, khususnya bahasa Jepang, para pengajar selalu mencari berbagai metode pengajaran yang sesuai dengan tujuan pengajaran. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen, dengan tujuan untuk mengetahui hasil pembelajaran tata bahasa Jepang dasar dengan menggunakan metode resitasi dan mengetahui kesan siswa tentang metode resitasi pada pembelajaran bahasa Jepang dasar. Dalam metode eksperimental terdapat kelas eksperimen dan kelas kontrol. Desain penelitian yang digunakan adalah Randomized Control Group Pretest-Posttest. Populasinya adalah siswa kelas XII SMAN 16 Bandung. Sampelnya adalah siswa kelas XII IPA 2 sebanyak 42 orang yang dibagi ke dalam dua kelompok, yaitu kelas eksperimen sebanyak 21 orang dan kelas kontrol sebanyak 21 orang. Instrumen penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah tes dan angket. Sebelum dilakukan treatmen, hasil rata-rata pre tes pada kelas eksperimen (9,71) dan kelas kontrol (8,19) berada pada kategori gagal. Setelah dilakukan treatmen dengan menggunakan metode resitasi, hasil rata-rata pos tes pada kelas eksperimen (92,904) berada pada kategori baik sekali, sedangkan hasil rata-rata pada kelas kontrol dengan menggunakan metode konvensional (37,38) berada pada kategori gagal. Dari hasil analisis data, didapat t hitung lebih besar dari t tabel yaitu 12,12 > 2,02 pada taraf signifikansi 5% dan 2,71 pada taraf signifikansi 1%. Karena t hitung lebih besar daripada t tabel maka hipotesis diterima. Dari perhitungan tersebut, penggunaan metode resitasi efektif digunakan dalam pembelajara tata bahasa Jepang. Hal tersebut diperkuat dengan hasil angket yang menyatakan bahwa sebagian besar (80,95%) siswa menganggap metode resitasi menarik dan materi tata bahasa Jepang dasar menjadi mudah dipahami.