KESIAPAN TENAGA MEDIS DOKTER INDONESIA DALAM MENGHADAPI LIBERALISASI JASA ASEAN PERIODE 2011-2014

• Main Author: Irene Rachmawati Augustine, - (Author)
• Format: Book
• Published: 2017-07-17.
• Subjects: Thesis; NonPeerReviewed
• Online Access: Link Metadata
• Notes: http://repository.upnvj.ac.id/1050/1/AWAL.pdf; http://repository.upnvj.ac.id/1050/2/ABSTRAK.pdf; http://repository.upnvj.ac.id/1050/3/BAB%20I.pdf; http://repository.upnvj.ac.id/1050/4/BAB%20II.pdf; http://repository.upnvj.ac.id/1050/5/BAB%20III.pdf; http://repository.upnvj.ac.id/1050/6/BAB%20IV.pdf; http://repository.upnvj.ac.id/1050/7/DAFTAR%20PUSTAKA.pdf; http://repository.upnvj.ac.id/1050/8/RIWAYAT%20HIDUP.pdf; http://repository.upnvj.ac.id/1050/9/LAMPIRAN.pdf
• Keywords: JQ Political institutions Asia

Penelitian ini dilakukan untuk menyajikan penelitian yang membahas "Kesiapan Tenaga Medis Dokter Indonesia Dalam Menghadapi Liberalisasi Jasa ASEAN Periode 2011-2014". Dengan adanya liberalisasi jasa untuk tenaga medis dokter tentunya dibutuhkan kesiapan agar tenaga medis dokter Indonesia maupun tenaga medis dokter dari negara ASEAN lainnya siap dalam menghadapi liberalisasi jasa tersebut. Liberalisasi jasa merupakan salah satu bagian dari ASEAN Economic Community (AEC) yang akan diimpelementasikan pada akhir tahun 2015. Rumusan masalah dalam penelitian mempertanyakan "Bagaimana Kesiapan Tenaga Medis Dokter Indonesia dalam Menghadapi Liberalisasi Jasa ASEAN Periode 2011-2014". Untuk menjawab penelitian penulis menggunakan kerangka pemikiran Kerjasama Regional, Liberalisme, dan Mutual Recognition Arrangement (MRA). Penulis menggunakan metode kualitatif dimana penulis berupaya memberikan penjelasan mengenai kesiapan tenaga medis dokter Indonesia yang dimulai dari sistem pendidikan kedokteran di Indonesia dan sarana kesehatan di Indonesia serta mengumpulkan data primer maupun sekunder melalui wawancara dan analisis data. Hasil dari penelitian ini memperlihatkan bahwa kesiapan tenaga medis dokter Indonesia dalam menghadapi liberalisasi jasa kesehatan pada tahun 2011-2014 masih belum siap dan dapat dikatakan tertinggal bila dibandingkan dengan negara ASEAN lainnya. Hal ini karena jumlah rasio tenaga medis dokter Indonesia masih belum ideal dan penyebaran tenaga medis dokter di Indonesia belum merata. Selain itu kurikulum pendidikan kedokteran antar negara ASEAN masih dalam proses penyeragaman.