HUBUNGAN KONSUMSI MAKANAN BERAGAM, POLAHIDUP BERSIH, AKTIVITAS FISIK DAN PEMANTAUANBERAT BADAN DENGAN STATUS GIZI DI SMKNUSANTARA 02 KESEHATAN CIPUTAT TAHUN 2018

• Main Author: Ria Novianti, - (Author)
• Format: Book
• Published: 2018-07-12.
• Subjects: Thesis; NonPeerReviewed
• Online Access: Link Metadata
• Notes: http://repository.upnvj.ac.id/1171/1/AWAL.pdf; http://repository.upnvj.ac.id/1171/2/ABSTRAK.pdf; http://repository.upnvj.ac.id/1171/3/BAB%20I.pdf; http://repository.upnvj.ac.id/1171/4/BAB%20II.pdf; http://repository.upnvj.ac.id/1171/5/BAB%20III.pdf; http://repository.upnvj.ac.id/1171/6/BAB%20IV.pdf; http://repository.upnvj.ac.id/1171/7/BAB%20V.pdf; http://repository.upnvj.ac.id/1171/8/DAFTAR%20PUSTAKA.pdf; http://repository.upnvj.ac.id/1171/9/RIWAYAT%20HIDUP.pdf; http://repository.upnvj.ac.id/1171/10/LAMPIRAN.pdf
• Keywords: R Medicine (General)

Masalah gizi timbul oleh karena tidak seimbangnya pemenuhan kebutuhan akan zat gizi yang diperoleh dari makanan. Kebutuhan konsumsi makanan berpengaruh terhadap status gizi seseorang. Makanan yang dipilih dengan baik akan memberikan semua zat gizi yang dibutuhkan untuk fungsi normal tubuh. Jika konsumsi gizi kurang dari kecukupan gizinya, seseorang akan menderita gizi kurang, sebaliknya jika konsumsi melebihi kecukupan gizinya maka seseorang akan menderita gizi lebih. Di Indonesia prevalensi underweight tergolong tinggi, yaitu sebesar 12,1% dan prevalensi overweight sebesar 7,3%. Usia remaja merupakan salah satu kelompok umur yang rentan terhadap gizi. Remaja merupakan masa peralihan dari masa anak menjadi dewasa dimana dalam masa ini terjadi pertumbuhan dan perkembangan yang pesat. Menurut WHO batasan umur remaja adalah umur 17-19 tahun (WHO, 2014). Remaja memerlukan asupan zat gizi yang tepat yaitu lemak, protein, serat, vitamin dan mineral. Zat-zat gizi ini merupakan hal terpenting yang dapat berpengaruh terhadap tumbuh kembang sehingga dapat mencapai pertumbuhan yang maksimal (Dwijayanthi, 2013). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan konsumsi makanan beragam, pola hidup bersih, aktivitas fisik dan pemantauan berat badan dengan status gizi . Desain penelitian menggunakan metode penelitian deskriptif analitik dengan desain penelitian cross sectional. Populasi yang diteliti adalah siswa kelas X, XI dan XII berjumlah 91 siswa. Jumlah sampel yang diambil sebanyak 83 siswa dengan teknik stratiified random sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan pengisian kuesioner dan recall . Hasil penelitian menunjukan nilai p-value =0,933 > 0,05 yang artinya konsumsi makanan beragam tidak berhubungan dengan status gizi, pola hidup bersih menunjukkan nilai p-value 0,410 > 0,05 yang artinya tidak berhubungan dengan status gizi, aktivitas fisik menunjukkan nilai p-value 0,042 < 0,05 yang artinya berhubungan dengan status gizi, pemantauan berat badan normal menunjukkan nilai p-value 0,822 > 0,05 yang artinya tidak berhubungan dengan status gizi, Untuk itu diharapkan siswa dapat mengetahui pengetahuan mengenai pedoman gizi seimbang sehingga dapat mempengaruhi status gizi yang baik.