PENURUNAN PERDAGANGAN INDONESIA-JEPANG PADA KOMODITAS PULP DAN KERTAS DALAM RANGKA INDONESIA-JAPAN ECONOMIC PARTNERSHIP AGREEMENT (IJEPA) PERIODE 2013-2015

• Main Author: Andini Nurlaila, - (Author)
• Format: Book
• Published: 2017-07-12.
• Subjects: Thesis; NonPeerReviewed
• Online Access: Link Metadata
• Notes: http://repository.upnvj.ac.id/1233/1/AWAL.pdf; http://repository.upnvj.ac.id/1233/2/ABSTRAK.pdf; http://repository.upnvj.ac.id/1233/3/BAB%20I.pdf; http://repository.upnvj.ac.id/1233/4/BAB%20II.pdf; http://repository.upnvj.ac.id/1233/5/BAB%20III.pdf; http://repository.upnvj.ac.id/1233/6/BAB%20IV.pdf; http://repository.upnvj.ac.id/1233/7/DAFTAR%20PUSTAKA.pdf; http://repository.upnvj.ac.id/1233/8/RIWAYAT%20HIDUP.pdf; http://repository.upnvj.ac.id/1233/9/LAMPIRAN.pdf
• Keywords: JQ Political institutions Asia

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui penyebab dari penurunan ekspor pulp dan kertas Indonesia ke Jepang di bawah skema Indonesia-Japan Economic Partnership Agreement (IJEPA) pada periode 2013-2015. Penelitian ini menggunakan teori perdagangan bebas dan teori perjanjian perdagangan bebas yang di mana di dalamnya terdapat konsep perjanjian kemitraan ekonomi atau Economic Partnership Agreement. Penelitian ini juga menggunakan metode penelitian deskriptif dengan jenis pendekatan kualitatif. Menurut hasil penelitian, penyebab utama penurunan ekspor pulp dan kertas Indonesia ke Jepang pada periode 2013-2015 adalah resesi ekonomi Jepang dan kebijakan Abenomics yang tidak mendukung produk impor yang masuk ke Jepang. Penyebab kedua adalah regulasi impor yang tidak berubah pasca implementasi IJEPA dan standarisasi Jepang yang tinggi dan berlapis. Penyebab ketiga adalah pemanfaatan Surat Keterangan Asal form IJEPA yang rendah oleh produsen pulp dan kertas Indonesia. Penyebab keempat adalah kondisi pasar dan perilaku konsumen Jepang terhadap produk pulp dan kertas yang dinamis. Kemudian penyebab terakhir adalah isu-isu domestik Indonesia yang mempengaruhi proses produksi dan dan kinerja ekspor pulp dan kertas ke Jepang. Diketahui pula bahwa Jepang telah banyak melanggar prinsip Partnership dalam konsep Economic Partnership Agreement dan pilar liberalisasi dalam kesepakatan IJEPA.