ANALISIS PERBAIKAN EFEKTIVITAS MESIN TUBING PEMBUAT TUBE KABEL OPTIK MENGGUNAKAN METODE OVERALL EQUIPMENT EFFECTIVENESS (OEE) UNTUK MEMINIMALISI SIX BIG LOSSES (Studi Kasus PT. XYZ)

Losses dapat mengurangi efektivitas penggunaan peralatan dalam proses produksi. Untuk mengetahui dan meminimumkan losses yang terjadi diperlukan adanya evaluasi kinerja dari peralatan produksi. Mesin TUBING pembuat tube kabel optik merupakan salah satu peralatan produksi di PT. XYZ yang akan dievalu...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Yoga Dwi Yulianto, - (Author)
Format: Book
Published: 2017-05-30.
Subjects:
Online Access:Link Metadata
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Losses dapat mengurangi efektivitas penggunaan peralatan dalam proses produksi. Untuk mengetahui dan meminimumkan losses yang terjadi diperlukan adanya evaluasi kinerja dari peralatan produksi. Mesin TUBING pembuat tube kabel optik merupakan salah satu peralatan produksi di PT. XYZ yang akan dievaluasi efektivitasnya. Pengukuran efektivitas mesin TUBING dilakukan dengan menggunakan metode Overall Eqipment Evectiveness (0EE). Dalam perhitungan, OEE mengukur efektifitas dengan menggunakan tiga sudut pandang untuk mengidentifikasi six big losses, yaitu availability, performance, dan quality. Hasil penelitian menunjukan Hasil pengukuran OEE mesin TUBING T002 dengan rata - rata nilai presentase mencapai 66,49%, sedangkan pencapaian rata - rata presentase pada mesin TUBING T001 yaitu sebesar 35,84%. Hal tersebut menunjukan bahwa presentase mesin T001 belum mencapai target perusahaan (OEE > 65%). Rendahnya pencapaian presentase OEE tersebut disebabkan oleh salah satu faktor yaitu performance ratio yang rendah. Dengan melihat matrix OEE faktor dari six big losses yang paling signifikan adalah losses idling and minor stoppages dan reduced speed. Berdasarkan analisis menggunakan FMEA, dapat diketahui bahwa penyebab masalah yang dipecahkan berdasarkan nilai RPN paling besar dengan cause and effect diagram adalah proses produksi melambat, kegagalan ini termasuk kedalam kategori reduced speed dan diberikan usulan perbaikan dengan metode 5W +1H.
Item Description:http://repository.upnvj.ac.id/1512/1/AWAL.pdf
http://repository.upnvj.ac.id/1512/2/ABSTRAK.pdf
http://repository.upnvj.ac.id/1512/3/BAB%20I.pdf
http://repository.upnvj.ac.id/1512/4/BAB%20II.pdf
http://repository.upnvj.ac.id/1512/7/BAB%20III.pdf
http://repository.upnvj.ac.id/1512/5/BAB%20IV.pdf
http://repository.upnvj.ac.id/1512/6/BAB%20V.pdf
http://repository.upnvj.ac.id/1512/8/DAFTAR%20PUSTAKA%20.pdf
http://repository.upnvj.ac.id/1512/9/RIWAYAT%20HIDUP.pdf
http://repository.upnvj.ac.id/1512/10/LAMPIRAN.pdf