ANALISIS FAKTOR RESIKO KEJADIAN TUBERKULOSIS PARU BTA POSITIF DI PUSKESMAS KECAMATAN MAMPANG PADA MASA PANDEMI COVID-19 TAHUN 2021

Pandemi COVID-19, masyarakat cenderung fokus terhadap kasus dan pencegahan penyakit COVID-19 namun sebaliknya penyakit menular peringkat teratas yaitu TB terabaikan. Pandemi COVID-19 dapat mempengaruhi diagnosis, pengobatan, dan pencegahan penyakit TB. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis faktor...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Aqbil, Gefbar Faikar (Author)
Format: Book
Published: 2022-01-13.
Subjects:
Online Access:Link Metadata
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Pandemi COVID-19, masyarakat cenderung fokus terhadap kasus dan pencegahan penyakit COVID-19 namun sebaliknya penyakit menular peringkat teratas yaitu TB terabaikan. Pandemi COVID-19 dapat mempengaruhi diagnosis, pengobatan, dan pencegahan penyakit TB. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis faktor resiko penyakit diabetes mellitus, pengetahuan, pendapatan, derajat berat merokok dan konsumsi alkohol kejadian tuberkulosis paru BTA positif di Puskesmas. Desain penelitian adalah cross sectional, dengan jumlah sampel 66 pasien poli TB Puskesmas Kecamatan Mampang, dikumpulkan dengan metode concecutive sampling dari kuesioner. Berdasarkan hasil penelitian, pada analisis univariat menunjukkan sebanyak 7 pasien (10,6%) memiliki penyakit diabetes mellitus, 23 pasien (34,8%) dengan pendapatan sedang, 26 pasien (39,4%) memiliki pengetahuan cukup terhadap penyakit tuberkulosis, 6 pasien (9,1%) dengan konsumsi alcohol tidak sering, 13 pasien (19,7%) dengan derajat merokok sedang, dan 36 responden (54,5%) mengalami penyakit tuberkulosis paru BTA positif. Hasil analisis bivariat didapatkan adanya hubungan antara tingkat pendapatan (p = 0,009), pengetahuan (p = 0,007), dan penyakit diabetes mellitus (p = 0,013) dan tidak didapatkan adanya hubungan antara derajat berat merokok (p = 0,351) dan konsumsi alcohol (p = 0,209) dengan kejadian tuberkulosis paru BTA positif. Hasil analisis multivariat menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan memiliki pengaruh dan menjadi variabel paling dominan memengaruhi kejadian tuberkulosis paru BTA positif. Tingkat pengetahuan rendah mempunyai mempunyai peluang paling tinggi menyebabkan adanya kejadian tuberkulosis paru di Puskesmas Kecamatan Mampang sebesar 5,101 kali (p = 0,007 OR : 5,101) (CI 95% : 1,555 - 16,731).
Item Description:http://repository.upnvj.ac.id/16313/2/ABSTRAK.pdf
http://repository.upnvj.ac.id/16313/1/AWAL.pdf
http://repository.upnvj.ac.id/16313/3/BAB%20I.pdf
http://repository.upnvj.ac.id/16313/4/BAB%20II.pdf
http://repository.upnvj.ac.id/16313/5/BAB%20III.pdf
http://repository.upnvj.ac.id/16313/6/BAB%20IV.pdf
http://repository.upnvj.ac.id/16313/7/BAB%20V.pdf
http://repository.upnvj.ac.id/16313/8/DAFPUS.pdf
http://repository.upnvj.ac.id/16313/9/RIWAYAT%20HIDUP.pdf
http://repository.upnvj.ac.id/16313/10/LAMPIRAN.pdf
http://repository.upnvj.ac.id/16313/11/HASIL%20PLAGIARISME.pdf
http://repository.upnvj.ac.id/16313/12/ARTIKEL%20KI.pdf