UJI EFEKTIFITAS EKSTRAK BUAH MAJA (Aegle marmelos (L.) Corr) SEBAGAI ANTIBAKTERI TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI Staphylococcus aureus DAN Shigella dysentriae SECARA IN VITRO DENGAN METODE DIFUSI
Diare merupakan penyakit infeksi yang dapat disebabkan oleh bakteri diantaranya yaitu S. aureus dan S. dysentriae. Ekstrak buah maja mengandung tanin, alkaloid, flavonoid, dan terpenoid yang berperan sebagai antibakteri. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui perbedaan efektifitas senyawa antibakter...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Book |
Published: |
2016-11-25.
|
Subjects: | |
Online Access: | Link Metadata |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Summary: | Diare merupakan penyakit infeksi yang dapat disebabkan oleh bakteri diantaranya yaitu S. aureus dan S. dysentriae. Ekstrak buah maja mengandung tanin, alkaloid, flavonoid, dan terpenoid yang berperan sebagai antibakteri. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui perbedaan efektifitas senyawa antibakteri ekstrak buah maja terhadap bakteri S. aureus dan S. dysentriae secara in vitro. Penelitian ini menggunakan desain eksperimental dengan sampel ekstrak buah maja dan dilakukan ekstraksi dengan teknik maserasi. Metode penelitian yang digunakan adalah metode difusi dengan menggunakan medium Mueller Hinton Agar untuk melihat zona hambat pertumbuhan bakteri di sekitar kertas cakram. Penelitian ini memperlihatkan adanya zona hambatan di sekitar kertas cakram yaitu pada ekstrak buah maja konsentrasi 7,5%, 5,0% dan 2,5% terhadap pertumbuhan S. aureus dengan rata-rata daya hambat 31,37 mm, 27,35 mm dan 20,59 mm. Ekstrak buah maja konsentrasi 7,5%, 5,0% dan 2,5% terhadap pertumbuhan S. dysentriae dengan rata-rata daya hambat 32,44 mm, 32,21 mm dan 25,20 mm. Hasil Uji Kruskall Wallis didapatkan (p) < 0,05 yang berarti terdapat perbedaan hasil perlakuan antara ekstrak buah maja terhadap S. aureus dan S. dysentriae pada kelompok konsentrasi. Hasil uji Mann-Whitney menunjukkan bahwa terdapat perbedaan bermakna pada berbagai kelompok konsentrasi ekstrak buah maja 2,5%, 5,0% dan 7,5% dalam menghambat pertumbuhan S. aureus dan S. dysentriae. Kesimpulannya adalah ekstrak buah maja memiliki efektifitas dalam menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus dan S. dysentriae, namun memiliki efektifitas yang lebih besar dalam menghambat S. dysentriae bila dibandingkan dengan S. aureus. |
---|---|
Item Description: | http://repository.upnvj.ac.id/1691/1/AWAL.pdf http://repository.upnvj.ac.id/1691/2/ABSTRAK.pdf http://repository.upnvj.ac.id/1691/3/BAB%20I.pdf http://repository.upnvj.ac.id/1691/4/BAB%20II.pdf http://repository.upnvj.ac.id/1691/5/BAB%20III.pdf http://repository.upnvj.ac.id/1691/6/BAB%20IV.pdf http://repository.upnvj.ac.id/1691/7/BAB%20V.pdf http://repository.upnvj.ac.id/1691/8/DAFTAR%20PUSTAKA.pdf http://repository.upnvj.ac.id/1691/10/RIWAYAT%20HIDUP.pdf http://repository.upnvj.ac.id/1691/9/LAMPIRAN.pdf |