PENGARUH SINBIOTIK KEFIR TEPUNG PISANG BATU (MUSA BALBISIANA) TERHADAP KADAR KOLESTEROL TOTAL DAN KADAR TRIGLISERIDA TIKUS MODEL SINDROM METABOLIK
Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis pengaruh sinbiotik kefir tepung pisang batu (Musa balbisiana) terhadap kadar kolesterol total dan kadar trigliserida tikus model Sindrom Metabolik. Metode penelitian ini menggunakan eksperimental murni dengan pre-post test control group design. Sebanyak 24...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Book |
Published: |
2019-07-11.
|
Subjects: | |
Online Access: | Link Metadata |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Summary: | Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis pengaruh sinbiotik kefir tepung pisang batu (Musa balbisiana) terhadap kadar kolesterol total dan kadar trigliserida tikus model Sindrom Metabolik. Metode penelitian ini menggunakan eksperimental murni dengan pre-post test control group design. Sebanyak 24 tikus Sprague dawley jantan dibagi secara acak menjadi empat kelompok, yaitu K- (tikus sehat yang diberikan pakan standar), K+ (tikus Sindrom Metabolik yang diberikan pakan standar), PI (tikus Sindrom Metabolik yang diberikan pakan standar dan sinbiotik kefir tepung pisang batu 1,8 ml/200grBBtikus/hari), dan PII (tikus Sindrom Metabolik yang diberikan pakan standar dan sinbiotik kefir tepung pisang batu 3,6 ml/200grBBtikus/hari). Intervensi tersebut dilakukan selama 3 minggu. Hasil uji Paired T-Test menunjukkan terdapat perbedaan (p<0,05) kadar kolesterol total dan kadar trigliserida sebelum dan setelah intervensi pada semua kelompok. Kadar kolesterol total kelompok K- dan K+ mengalami peningkatan sebesar 1,85% dan 0,94%, sedangkan kelompok PI dan PII mengalami penurunan sebesar 39,96% dan 51,59%. Kadar trigliserida kelompok K- dan K+ mengalami peningkatan sebesar 2,86% dan 1,77%, sedangkan kelompok PI dan PII mengalami penurunan sebesar 32,14% dan 39,67%. Terdapat perbedaan kadar kolesterol total dan kadar trigliserida setelah pemberian sinbiotik kefir tepung pisang batu. Penurunan terbesar terjadi pada dosis 3,6 ml/200grBBtikus/hari. |
---|---|
Item Description: | http://repository.upnvj.ac.id/1755/1/AWAL.pdf http://repository.upnvj.ac.id/1755/2/ABSTRAK.pdf http://repository.upnvj.ac.id/1755/3/BAB%20I.pdf http://repository.upnvj.ac.id/1755/4/BAB%20II.pdf http://repository.upnvj.ac.id/1755/5/BAB%20III.pdf http://repository.upnvj.ac.id/1755/6/BAB%20IV.pdf http://repository.upnvj.ac.id/1755/7/BAB%20V.pdf http://repository.upnvj.ac.id/1755/8/DAFTAR%20PUSTAKA.pdf http://repository.upnvj.ac.id/1755/9/RIWAYAT%20HIDUP.pdf http://repository.upnvj.ac.id/1755/10/LAMPIRAN.pdf |