ANALISA KELAYAKAN PENGEMBANGAN USAHA KONVEKSI SCOUTSHOP BERDASARKAN PERENCANAAN PROSES PRODUKSI

• Main Author: Firmansyah, - (Author)
• Format: Book
• Published: 2018-07-12.
• Subjects: Thesis; NonPeerReviewed
• Online Access: Link Metadata
• Notes: http://repository.upnvj.ac.id/1803/1/AWAL.pdf; http://repository.upnvj.ac.id/1803/2/ABSTRAK.pdf; http://repository.upnvj.ac.id/1803/3/BAB%20I.pdf; http://repository.upnvj.ac.id/1803/6/BAB%20II.pdf; http://repository.upnvj.ac.id/1803/4/BAB%20III.pdf; http://repository.upnvj.ac.id/1803/7/BAB%20IV.pdf; http://repository.upnvj.ac.id/1803/5/BAB%20V.pdf; http://repository.upnvj.ac.id/1803/10/DAFTAR%20PUSTAKA.pdf; http://repository.upnvj.ac.id/1803/8/RIWAYAT%20HIDUP.pdf; http://repository.upnvj.ac.id/1803/9/LAMPIRAN.pdf
• Keywords: TA Engineering (General). Civil engineering (General)

Selama perjalanan usahanya konveksi Scoutshop memiliki pertumbuhan pesanan yang terus meningkat dan memiliki ketersediaan pasar cukup menjanjikan khususnya untuk produk jaket. Namun, kendala terbatasnya kapasitas produksi yang ada menyebabkan konveksi ini kurang dalam penyerapan pasar sehingga perlu adanya pengembangan untuk peningkatan produksi. Pengembangan dilakukan adalah membuat lini produksi baru khusus produk jaket. Analisis kelayakan pengembangan usaha yang dinilai dari aspek pasar menghasilkan permintaan kedepan yang cukup baik, sedangkan dari aspek teknis, lini produksi baru menghasilkan efisiensi proses produksi yang lebih baik dari sebelumnya dengan penambahan 5 stasiun kerja untuk 5 operator, sehingga kapasitas menjadi meningkat, dan untuk aspek finansial yang diperhitungkan dari demand peramalan, menghasilkan nilai NPV sebesar Rp 33,954,344.04, PI bernilai 1.003, IRR = 11,322% dan nilai PP = 8.37 bulan. Pengembangan usaha konveksi Scoutshop dalam membuat lini divisi baru dikatakan layak untuk dijalankan, karena nilai NPV bernilai positif, PI bernilai di angka lebih besar dari 0, IRR yang diperoleh lebih besar dari nilai MARR, dan PP lebih singkat dari masa investasi. Dan investasi pengembangan terhadap kenaikan bahan baku sebesar 6% masih menyebabkan pengembangan layak, karena kriteria kelayakan masih bernilai positif, untuk kenaikan upah tenaga kerja sebesar 9% juga masih memberikan penilaian terhadap pengembangan bernilai layak, sedangkan untuk batas penurunan harga jual pada pengembangan sebaiknya tidak turun dari harga normal sebesar 2% karena akan menyebabkan kriteria kelayakan menjadi tidak layak. Dan secara keseluruhan nilai investasi maksimal adalah kisaran Rp 308.280.000 - Rp 342,234,344.04 investasi masih layak, apabila lebih maka investasi menjadi tidak layak.