HUBUNGAN FAKTOR INDIVIDU DAN FAKTOR LINGKUNGAN TERHADAP GEJALA SICK BUILDING SYNDROME PADA STAF TENAGA KEPENDIDIKAN DI FAKULTAS KEDOKTERAN UPN VETERAN JAKARTA TAHUN 2020
Latar Belakang : Sick building syndrome (SBS) merupakan kumpulan gejala yang diderita oleh pekerja suatu perkantoran, laboratorium, supermarket dan bangunan lainnya dengan gejala seperti sakit kepala, kelelahan, kesulitan konsentrasi dan gangguan pernapasan. Berdasarkan laporan badan kesehatan nasio...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Book |
Published: |
2021-02-17.
|
Subjects: | |
Online Access: | Link Metadata |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Summary: | Latar Belakang : Sick building syndrome (SBS) merupakan kumpulan gejala yang diderita oleh pekerja suatu perkantoran, laboratorium, supermarket dan bangunan lainnya dengan gejala seperti sakit kepala, kelelahan, kesulitan konsentrasi dan gangguan pernapasan. Berdasarkan laporan badan kesehatan nasional (BAKNAS) diperkirakan di seluruh dunia terdapat 2,2 juta kematian akibat polusi dalam ruangan. Padahal 70-80 % individu menghabiskan waktunya untuk bekerja di dalam ruangan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan faktor individu (jenis kelamin, umur, status merokok, durasi kerja, masa kerja serta kondisi psikososial) dan faktor lingkungan (suhu ruangan dan kondisi ventilasi ruangan) yang berpengaruh terhadap gejala SBS. Metode dan Sampel: Desain penelitian ini menggunakan metode cross sectional. Data penelitian dikumpulkan melalui kuesioner yang dibagikan melalui link googleform. Sampel pada penelitian ini adalah staf tenaga kependidikan di Fakultas Kedokteran UPN Veteran Jakarta berjumlah 49 orang. Teknik pengambilan sampel menggunakan total sampling. Penelitian ini menggunakan analisis univariat, bivariat (chi-square/fisher) dan analisis multivariat (Regresi logistik). Hasil: Analisis bivariat jenis kelamin (p=0,722), usia (p=0,02), status merokok (p=0,451), durasi kerja (p=1,000), masa kerja (p=0,00), suhu ruangan (p=0,152), kondisi psikososial (p=0,00) dan kondisi ventilasi ruangan (p=0,00). Sedangkan hasil analisis multivariat usia (p=0,05;OR=3,52; CI 95% 1,01-14,91), masa kerja (p=0,02;OR=4,16; CI 95% 1,76-16,52), kondisi ventilasi ruangan (p=0,03;OR=7,16; CI 95% 2,70-27,91), dan kondisi psikososial (p=0,012;OR=8,71; CI 95% 3,07-29,09). Kesimpulan: Terdapat hubungan yang signifikan antara usia, masa kerja, kondisi psikososial dan kondisi ventilasi ruangan terhadap timbulnya gejala SBS. Status psikososial merupakan faktor yang paling berpengaruh terhadap timbulnya gejala SBS. Semakin tinggi status psikososial semakin tinggi juga gejala SBS. Kata kunci : faktor individu, faktor lingkungan, sick building syndrome, |
---|---|
Item Description: | http://repository.upnvj.ac.id/20384/1/ABSTRAK.pdf http://repository.upnvj.ac.id/20384/3/AWAL.pdf http://repository.upnvj.ac.id/20384/4/BAB%201.pdf http://repository.upnvj.ac.id/20384/6/BAB%202.pdf http://repository.upnvj.ac.id/20384/5/BAB%203.pdf http://repository.upnvj.ac.id/20384/7/BAB%204.pdf http://repository.upnvj.ac.id/20384/8/BAB%205.pdf http://repository.upnvj.ac.id/20384/9/DAFTAR%20PUSTAKA.pdf http://repository.upnvj.ac.id/20384/11/RIWAYAT%20HIDUP.pdf http://repository.upnvj.ac.id/20384/10/LAMPIRAN.pdf http://repository.upnvj.ac.id/20384/12/ARTIKEL%20KI.pdf |