ANALISIS FRAMING PEMBERITAAN SNACK BIKINI (BIHUN KEKINIAN) DI MEDIA ONLINE DETIK.COM PERIODE AGUSTUS 2016

• Main Author: Desy Karunia Fadilla, - (Author)
• Format: Book
• Published: 2017-01-16.
• Subjects: Thesis; NonPeerReviewed
• Online Access: Link Metadata
• Notes: http://repository.upnvj.ac.id/2172/2/AWAL.pdf; http://repository.upnvj.ac.id/2172/1/ABSTRAK.pdf; http://repository.upnvj.ac.id/2172/3/BAB%20I.pdf; http://repository.upnvj.ac.id/2172/4/BAB.II.pdf; http://repository.upnvj.ac.id/2172/5/BAB.III.pdf; http://repository.upnvj.ac.id/2172/6/BAB.IV.pdf; http://repository.upnvj.ac.id/2172/7/BAB.V.pdf; http://repository.upnvj.ac.id/2172/8/DAFTAR%20PUSTAKA.pdf; http://repository.upnvj.ac.id/2172/9/RIWAYAT%20HIDUP.pdf; http://repository.upnvj.ac.id/2172/10/LAMPIRAN.pdf
• Keywords: H Social Sciences (General)

Detik.com sebagai media online berusaha untuk memberikan informasi secara cepat kepada masyarakat. Tidak hanya berita mengenai politik dan ekonomi, sesuatu yang heboh atau hangat dibicarakan oleh masyarakat seperti kasus snack Bikini juga diberitakan oleh Detik.com. Snack Bikini sempat menjadi viral pada bulan Agustus 2016 karena nama produk, tagline, serta gambar kemasannya berupa ilustrasi wanita mengenakan bikini, dianggap menjurus kearah pornografi. Media massa seperti media TV, surat kabar, serta media online, berlomba-lomba dalam memberitakan kasus snack Bikini. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran mengenai framing pemberitaan snack bikini yang dilakukan oleh media online Detik.com. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan teknik analisis framing model Zhongdang Pan dan Gerald M. Kosicki. Hasil penelitian menunjukkan bahwa framing yang dilakukan Detik.com terhadap berita kasus snack Bikini kurang berimbang. Pemberitaan kasus tersebut lebih banyak memuat pernyataan dari pihak instansi seperti BBPOM, BPOM, Polisi, DPR. Pernyataan dari produsen snack Bikini hanya muncul di akhir-akhir pemberitaan kasus ini.