TANGGUNG JAWAB PERDATA APOTEKER TERHADAP PASIEN SELAKU KONSUMEN AKIBAT KESALAHAN PEMBERIAN OBAT DITINJAU DARI UNDANG-UNDANG NOMOR 36 TAHUN 2009 TENTANG KESEHATAN

• Main Author: Desi Anggraeni, - (Author)
• Format: Book
• Published: 2015-01-26.
• Subjects: Thesis; NonPeerReviewed
• Online Access: Link Metadata
• Notes: http://repository.upnvj.ac.id/2749/2/AWAL.pdf; http://repository.upnvj.ac.id/2749/1/ABSTRAK.pdf; http://repository.upnvj.ac.id/2749/3/BAB%20I.pdf; http://repository.upnvj.ac.id/2749/4/BAB%20II.pdf; http://repository.upnvj.ac.id/2749/5/BAB%20III.pdf; http://repository.upnvj.ac.id/2749/6/BAB%20IV.pdf; http://repository.upnvj.ac.id/2749/7/BAB%20V.pdf; http://repository.upnvj.ac.id/2749/9/DAFTAR%20PUSTAKA.pdf; http://repository.upnvj.ac.id/2749/8/RIWAYAT%20HIDUP.pdf; http://repository.upnvj.ac.id/2749/10/LAMPIRAN.pdf
• Keywords: K Law (General)

Tenaga Kesehatan merupakan bagian dari tenaga kefarmasian, tenaga kesehatan yang memiliki kewenangan dalam memberikan obat kepada pasien adalah apoteker. Hubungan hokum antara apoteker dan pasien menjadi perbincangan setelah dikeluarkannya Undang-Undang No. 8 tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen karena kesalahan atau kelalaian yang baik terhadap badan maupun jiwa pasien, hal ini tentu saja sangat merugikan bagi pihak pasien. Profesi apoteker kurang mendapat perhatian apabila apoteker melakukan kesalahan dalam menjalankan pekerjannya dan apabila pasien menderita kerugian akibat tindakan kesalahan tenaga kesehatan selama dalam pelayanan kesehatan, maka pasien tersebut berhak menuntut ganti rugi yang menjadi pokok pembahasan adalah perlindungan hukum bagi pasien selaku konsumen jasa pelayanan di bidang kesehatan atas tindakan apoteker yang melakukan kesalahan dalam pemberian obat berdasarkan resep dokter dan peyelesaian sengketa antara pasien dengan apoteker terhadap kerugian yang diderita pasien dalam pelayanan kefarmasiaan.