HUBUNGAN UREUM KREATININ TERHADAP GULA DARAH SEWAKTU PASIEN GAGAL GINJAL KRONIK DENGAN DAN TANPA DIABETES YANG MENJALANI HEMODIALISIS DI RSU BHAKTIASIH CILEDUG TAHUN 2017

Prevalensi gagal ginjal kronik (GGK) di Indonesia setiap tahunnya semakin meningkat. Etiologi gagal ginjal kronik terbanyak ditempati oleh nefropati diabetik. Pemeriksaan ureum dan kreatinin merupakan indikator untuk mengetahui kerusakan ginjal dan dapat berfungsi sebagai kontrol fungsi ginjal pada...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Rino Orleans Adam, - (Author)
Format: Book
Published: 2019-03-19.
Subjects:
Online Access:Link Metadata
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Prevalensi gagal ginjal kronik (GGK) di Indonesia setiap tahunnya semakin meningkat. Etiologi gagal ginjal kronik terbanyak ditempati oleh nefropati diabetik. Pemeriksaan ureum dan kreatinin merupakan indikator untuk mengetahui kerusakan ginjal dan dapat berfungsi sebagai kontrol fungsi ginjal pada penderita diabetes mellitus (DM) Tipe 2 yang sudah mengalami komplikasi gagal ginjal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan ureum kreatinin terhadap gula darah sewaktu pasien GGK dengan dan tanpa DM. Penelitian ini menggunakan metode penelitian cross sectional. Sampel yang dibutuhkan sebanyak 50 sampel pasien GGK dengan DM dan 50 sampel pasien GGK tanpa DM dengan teknik simple random sampling. Hasil analisis bivariat dengan uji Spearman pada pasien GGK dengan DM didapatkan korelasi kuat antara ureum dengan gula darah sewaktu (p<0,001, r = 0,634). Terdapat korelasi kuat antara kreatinin dengan gula darah sewaktu (p <0,001, r = 0,565). Pada pasien GGK tanpa DM tidak terdapat korelasi antara ureum dengan gula darah sewaktu (p=0,059, r = 0,269). Didapatkan korelasi cukup antara kreatinin dengan gula darah sewaktu (p <0,001, r = 0,381). Dapat disimpulkan bahwa pasien GGK dengan DM memiliki hubungan yang lebih besar dibandingkan pasien GGK tanpa DM. Hal tersebut berhubungan dengan keadaan hiperglikemia yang menyebabkan kerusakan ginjal melalui mekanisme hemodinamik dan non-hemodinamik.
Item Description:http://repository.upnvj.ac.id/3072/1/Awal.pdf
http://repository.upnvj.ac.id/3072/2/Abstrak.pdf
http://repository.upnvj.ac.id/3072/3/BAB%20I.pdf
http://repository.upnvj.ac.id/3072/4/BAB%20II.pdf
http://repository.upnvj.ac.id/3072/5/BAB%20III.pdf
http://repository.upnvj.ac.id/3072/6/BAB%20IV%20.pdf
http://repository.upnvj.ac.id/3072/7/BAB%20V.pdf
http://repository.upnvj.ac.id/3072/8/Daftar%20Pustaka.pdf
http://repository.upnvj.ac.id/3072/9/Riwayat%20Hidup.pdf
http://repository.upnvj.ac.id/3072/10/Lampiran%20.pdf