PENYAMBUNGAN BLOK LAMBUNG KAPAL DENGAN SISTEM CAISSON

Untuk memacu pengembangan industri perkapalan yang efisien dan efektif, maka salah satu upaya yang harus dilakukan adalah memilih penerapan teknologi yang sesuai dengan kondisi yang ada. Pemilihan penerapan teknologi dalam usaha industri perkapalan harus dilihat dalam kerangka strategi yang menyelur...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Krismawan, - (Author)
Format: Book
Published: 2015-01-05.
Subjects:
Online Access:Link Metadata
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Untuk memacu pengembangan industri perkapalan yang efisien dan efektif, maka salah satu upaya yang harus dilakukan adalah memilih penerapan teknologi yang sesuai dengan kondisi yang ada. Pemilihan penerapan teknologi dalam usaha industri perkapalan harus dilihat dalam kerangka strategi yang menyeluruh yang meliputi sumber daya manusia, sarana, investasi serta kesinambungannya di masa yang akan datang. Pemilihan teknologi tersebut erat kaitannya dengan aspek teknis di lapangan. Sehingga sistem penerapan teknologi dengan segala sub sistem di dalamnya juga dapat berjalan secara efisien dan efektif. Galangan nasional PT. Dok dan Perkapalan Kodja Bahari (PT. DKB) Persero sering mendapatkan pesanan pembangunan kapal-kapal baru dengan kapasitas yang melebihi kondisi galangan tersebut. Didasarkan pada sarana yang terbatas, namun pelaksanaan pembangunan kapal harus tetap dapat berjalan maka diupayakan dengan melaksanakan penyambungan lambung kapal di bawah air. Dengan penerapan metode blok modul (modules block), dimana perakitan lambung kapal dibagi dalam dua bagian, yaitu blok modul haluan dan blok modul buritan. Blok modul lambung yang terpisah tersebut diluncurkan/diturunkan ke dalam air, kemudian selanjutnya dilakukan penyambungan dalam air. Sebagai alat bantu untuk penyambungan di dalam air tersebut dipilih sistem caisson. Berfungsi sebagai alat bantu dalam penyambungan blok modul di air maka sistem caisson haruslah memenuhi persyaratan-persyaratan seperti: 1. Bentuk permukaan yang akan menempel pada badan kapal harus mempunyai bentuk yang sama dengan bentuk badan kapalnya. 2. Struktur caisson harus cukup kuat. 3. Caisson harus memiliki stabilitas dan daya apung yang cukup baik. Dalam perencanaan merupakan persiapan sebelum kedua blok modul tersebut diluncurkan ke perairan seperti: 1. Penentuan jumlah dan dimensi engsel. 2. Penetapan prosedur pengelasan. Proses pelaksanaan penyambungannya meliputi: 1. Pengendalian posisi blok modul tersebut sedemikian rupa sehingga tersambung antara keduanya. 2. Pemasangan penguat sementara. 2. Pemasangan caisson dilanjutkan proses pengelasan badan kapal. 3. Pemeriksaan hasil sambungan las.
Item Description:http://repository.upnvj.ac.id/3371/2/AWAL.pdf
http://repository.upnvj.ac.id/3371/1/ABSTRAK.pdf
http://repository.upnvj.ac.id/3371/6/BAB%20I.pdf
http://repository.upnvj.ac.id/3371/3/BAB%20II.pdf
http://repository.upnvj.ac.id/3371/5/BAB%20III.pdf
http://repository.upnvj.ac.id/3371/4/BAB%20IV.pdf
http://repository.upnvj.ac.id/3371/9/BAB%20V.pdf
http://repository.upnvj.ac.id/3371/7/DAFTAR%20PUSTAKA.pdf
http://repository.upnvj.ac.id/3371/8/LAMPIRAN.pdf