UPAYA CHINA DAN JEPANG DALAM PENYELESAIAN SENGKETA KEPULAUAN SENKAKU/DIAOYU PERIODE 2008-2013

• Main Author: Putra Jaya, - (Author)
• Format: Book
• Published: 2014-08-20.
• Subjects: Thesis; NonPeerReviewed
• Online Access: Link Metadata
• Notes: http://repository.upnvj.ac.id/3533/1/Awal.pdf; http://repository.upnvj.ac.id/3533/2/ABSTRAK.pdf; http://repository.upnvj.ac.id/3533/3/BAB%20I.pdf; http://repository.upnvj.ac.id/3533/4/BAB%20II.pdf; http://repository.upnvj.ac.id/3533/5/BAB%20III.pdf; http://repository.upnvj.ac.id/3533/6/BAB%20IV.pdf; http://repository.upnvj.ac.id/3533/7/DAFTAR%20PUSTAKA.pdf; http://repository.upnvj.ac.id/3533/8/Riwayat%20Hidup.pdf; http://repository.upnvj.ac.id/3533/9/LAMPIRAN.pdf
• Keywords: JQ Political institutions Asia; JX International law; JZ International relations

Skripsi ini membahas upaya China dan Jepang dalam menyelesaikan sengketa Kepulauan Senkaku/Diaoyu di wilayah laut Cina Timur. Sengketa yang berlangsung cukup lama dan belum menemui kesepakatan dan penyelesaian hingga saat ini. Perebutan Kepulauan Senkaku/Diaoyu antara China dan Jepang ialah karena wilayah Kepulauan Senkaku/Diaoyu tersebut memiliki potensi Sumber Daya Energi yang melimpah. Terbukti bahwa pada tahun 1969 sebuah badan penelitian dari PBB yang bernama United Nations Economic Commission for Asia and the Far East (UNECAFE), menemukan ladang gas di wilayah Kepulauan Senkaku/Diaoyu yang dinilai bisa memenuhi pasokan energi dalam jangka panjang. Konsep kepentingan nasional dan kebijakan luar negeri digunakan dalam menganalisis permasalahan tersebut yang diperkuat dengan pendekatan keamanan energi untuk menjelaskan kasus dan upaya kedua negara dalam mencapai kesepakatan terhadap sengketa Kepulauan Senkaku. Penelitian ini menggunakan metode penelitian bersifat kualitatif dengan jenis deskriptif untuk menjelaskan studi kasus yang diambil. Analisis terhadap upaya China dan Jepang dalam melakukan penyelesaian sengketa Kepulauan Senkaku/Diaoyu ternyata mengalami kegagalan dalam diplomasi maupun kerjasama yang dilakukan kedua negara karena masing-masing dari mereka tetap pada posisinya. Dengan demikian hasil analisa skripsi ini menunjukkan bahwa China dan Jepang sulit menghasilkan kesepakatan dikarenakan kedua negara masih mempertahankan argumennya masing-masing terhadap status kepemilikan Kepulauan Senkaku/Diaoyu.