SEA POWER CHINA DALAM MELAKUKAN PENGAMANAN SEA LINES OF COMMUNICATION (SLOC) DI KAWASAN SAMUDERA HINDIA (2008 - 2014)

• Main Author: Gita Putri, - (Author)
• Format: Book
• Published: 2015-01-26.
• Subjects: Thesis; NonPeerReviewed
• Online Access: Link Metadata
• Notes: http://repository.upnvj.ac.id/3614/1/AWAL.pdf; http://repository.upnvj.ac.id/3614/2/ABSTRAK.pdf; http://repository.upnvj.ac.id/3614/3/BAB%20I.pdf; http://repository.upnvj.ac.id/3614/4/BAB%20II.pdf; http://repository.upnvj.ac.id/3614/5/BAB%20III.pdf; http://repository.upnvj.ac.id/3614/6/BAB%20IV.pdf; http://repository.upnvj.ac.id/3614/7/DAFTAR%20PUSTAKA.pdf; http://repository.upnvj.ac.id/3614/8/RIWAYAT%20HIDUP.pdf; http://repository.upnvj.ac.id/3614/9/LAMPIRAN.pdf
• Keywords: JQ Political institutions Asia; JX International law; JZ International relations

Skripsi ini membahas mengenai Sea Power China dalam mengamankan Sea Lines of Communication (SLOC) di kawasan Samudera Hindia periode 2008-2014. pasokan energi dalam jumlah yang banyak. Sehingga, China harus mengimpor pasokan energi dari negara-negara Timur Tengah. Perekonomian China sangat bergantung terhadap arus perdagangan internasional yang melewati jalur maritim atau Sea Lines of Communication.Peristiwa pembajakan terhadap kapal niaga China di teluk Aden oleh perompak Somalia pada tahun 2008 membuat negara China harus memikirkan berbagai upaya yang tepat untuk menghadapi ancaman- ancaman maritim di sepanjang jalur perdagangannya di kawasan Samudera Hindia Sea Power dalam konteks ini adalah sebagai upaya negara China dalam mengamankan jalur maritim perdagangan China dari berbagai gangguan, seperti pembajakan dan terorisme maritim. Metode penelitian yang digunakan oleh penulis dalam menganalisis pemasalahan dalam penelitian adalah metode kualitatif. Metode ini menggambarkan keadaan permasalahan berdasarkan fakta - fakta yang ada. Fakta - fakta tersebut kemudian dihubungkan antara yang satu dengan yang lainnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, proyeksi Sea Power China dalam mengamankan SLOC dilakukan dengan tiga program, yaitu mengembangkan kekuatan blue water navy, melaksanakan misi anti-pembajakan selama hampir 6 tahun, dan diplomasi angkatan laut China di kawasan Samudera Hindia. Namun, upaya - upaya tersebut belum dapat menghadapi ancaman- ancaman maritim di SLOC China secara maksimal dan komperhensif.