DUKUNGAN "AXIS OF RESISTANCE" (IRAN DAN SURIAH) TERHADAP HIZBULLAH DALAM KONFLIK HIZBULLAH - ISRAEL (PERIODE 2009-2012)

Skripsi ini membahas mengenai Peran Iran dan Suriah dalam mendukung kekuatan Hizbullah menjadi aktor kuat di Timur Tengah, khususnya untuk melawan kekuatan Israel dan sekutu terhadap konflik Hizbullahdan Israel. Iran, Suriah dan Hizbullah merupakan mitra aliansi yang sudah berjalan sejak Hizbullah b...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Cintya Aulianda Bathari, - (Author)
Format: Book
Published: 2015-06-11.
Subjects:
Online Access:Link Metadata
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Skripsi ini membahas mengenai Peran Iran dan Suriah dalam mendukung kekuatan Hizbullah menjadi aktor kuat di Timur Tengah, khususnya untuk melawan kekuatan Israel dan sekutu terhadap konflik Hizbullahdan Israel. Iran, Suriah dan Hizbullah merupakan mitra aliansi yang sudah berjalan sejak Hizbullah berdiri di tahun 1982 hingga saat ini. Dunia Internasional juga telah mengenal ketiganya dengan sebutan "Axis of Resistance" atau poros pertahanan. Tujuan Axis of Resistance adalah menyebarkan ideology Islam Syiah dan menstabilkan kawasan Timur Tengah dari campur tangan Israel dan sekutunya. Sebagai mitra aliansi Hizbullah, Iran dan Suriah tidak tinggal diam melihat konflik antara Hizbullah dan Israel. Konflik diantara Hizbullah dan Israel sempat pecah dengan peperangan di tahun 2006 selama 34 hari penuh.Hingga kini konflik diantara keduanya tidak dapat dihindari. Dukungan dari Iran dan Suriah terus meningkat sejak perang di tahun 2006. Teori peran, konflik, aliansi dan konsep Balance of threat digunakan sebagai alat analisis masalah tersebut. Penelitian ini menggunakan metode penelitian bersifat eksplanatif untuk menjelaskan hubungan sebab akibat antara variabel independen dan variabel dependen. Peran Iran dan Suriah terhadap Hizbullah dianalisis menggunakan teori peran. Teori aliansi digunakan menganalisis bagaimana maksud dan tujuan Iran, Suriah dan Hizbullah membentuk aliansi. Teori aliansi tersebut menggunakan konsep balance of threat di dalamnya untuk mengimbangi ancaman yang datang dari Israel dan sekutu. Kemudian konflik diantara Hizbullah dan Israel sendiri dianalisis menggunakan teori konflik.
Item Description:http://repository.upnvj.ac.id/3658/1/AWAL.pdf
http://repository.upnvj.ac.id/3658/2/ABSTRAK.pdf
http://repository.upnvj.ac.id/3658/3/BAB%20I.pdf
http://repository.upnvj.ac.id/3658/4/BAB%20II.pdf
http://repository.upnvj.ac.id/3658/5/BAB%20III.pdf
http://repository.upnvj.ac.id/3658/6/BAB%20IV.pdf
http://repository.upnvj.ac.id/3658/7/DAFTAR%20PUSTAKA.pdf
http://repository.upnvj.ac.id/3658/8/RIWAYAT%20HIDUP.pdf
http://repository.upnvj.ac.id/3658/9/LAMPIRAN.pdf