FAKTOR - FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KELUHAN PENYAKIT PARU OBSTRUKTIF KRONIK (PPOK) PADA KARYAWAN YANG BEKERJA DI LINGKUNGAN UPN VETERAN JAKARTA TAHUN 2019

Penyakit paru obstruktif kronik (PPOK) merupakan penyakit akibat dari terhambatnya aliran udara pada saluran pernapasan. Hasil Riskesdas tahun 2013 prevalensi PPOK pada jenis kelamin laki-laki di Indonesia sebesar 3,7%, prevalensi PPOK di Jawa Barat sebesar 4% dan prevalensi PPOK di DKI Jakarta sebe...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Prasetyo Risky Alamsyah, - (Author)
Format: Book
Published: 2019-07-02.
Subjects:
Online Access:Link Metadata
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Penyakit paru obstruktif kronik (PPOK) merupakan penyakit akibat dari terhambatnya aliran udara pada saluran pernapasan. Hasil Riskesdas tahun 2013 prevalensi PPOK pada jenis kelamin laki-laki di Indonesia sebesar 3,7%, prevalensi PPOK di Jawa Barat sebesar 4% dan prevalensi PPOK di DKI Jakarta sebesar 2,7%. Penelitian ini ditunjukan untuk melihat faktor yang paling berpengaruh terhadap keluhan PPOK pada karyawan UPN Veteran Jakarta. Penelitian ini menggunakan cross sectional yang dilakukan pada bulan Mei 2019 secara purposive sampling. Jumlah sampel sebanyak 102 responden pada karyawan yang bekerja di lingkungan UPN meliputi staff, dosen, petugas koperasi, office boy dan satpam. Penelitian ini menggunakan kuesioner COPD Assessment Test (CAT), Medical Researh Council (mMRC), timbangan, microtoise dan spirometer. Spirometer digunakan untuk mengukur fungsi paru. Variabel yang di teliti faktor penjamu (jenis kelamin, usia, indeks masa tubuh (IMT), status pekerjaan, pendidikan, alergi, riwayat penyakit paru, genetik), faktor perilaku (merokok dan aktivitas fisik) dan faktor lingkungan (frekuensi emisi kendaraan bermotor dan lingkungan perokok. Data diolah menggunakan uji chi square dan uji regresi logistik. Hasil uji regresi logistik didapatkan variabel yang paling berpengaruh terhadap PPOK adalah IMT (P value 0,003; POR:4,718; 95%CI 1,673-13,305), riwayat penyakit paru (P value 0,087; POR:3,424; 95%CI 0,836-14,028) dan lingkungan perokok (P value 0,061; POR:2,956; 95%CI 0,953-9,168). Faktor yang paling mempengaruhi keluhan PPOK adalah IMT tidak normal, memiliki riwayat penyakit paru dan berisiko lingkungan perokok.
Item Description:http://repository.upnvj.ac.id/3707/1/AWAL.pdf
http://repository.upnvj.ac.id/3707/2/ABSTRAK.pdf
http://repository.upnvj.ac.id/3707/3/BAB%20I.pdf
http://repository.upnvj.ac.id/3707/4/BAB%20II.pdf
http://repository.upnvj.ac.id/3707/5/BAB%20III.pdf
http://repository.upnvj.ac.id/3707/6/BAB%20IV.pdf
http://repository.upnvj.ac.id/3707/7/BAB%20V.pdf
http://repository.upnvj.ac.id/3707/8/DAFTAR%20PUSTAKA.pdf
http://repository.upnvj.ac.id/3707/9/RIWAYAT%20HIDUP.pdf
http://repository.upnvj.ac.id/3707/10/LAMPIRAN.pdf