ANALISA HAMBATAN DALAM UPAYA PENYELESAIAN SENGKETA KEPULAUAN DOKDO/TAKESHIMA ANTARA KOREA SELATAN DAN JEPANG PERIODE 2008 - 2012

• Main Author: Aksika Aprianti, - (Author)
• Format: Book
• Published: 2015-07-09.
• Subjects: Thesis; NonPeerReviewed
• Online Access: Link Metadata
• Notes: http://repository.upnvj.ac.id/3743/1/AWAL.pdf; http://repository.upnvj.ac.id/3743/2/ABSTRAK.pdf; http://repository.upnvj.ac.id/3743/3/BAB%20I.pdf; http://repository.upnvj.ac.id/3743/4/BAB%20II.pdf; http://repository.upnvj.ac.id/3743/5/BAB%20III.pdf; http://repository.upnvj.ac.id/3743/6/BAB%20IV.pdf; http://repository.upnvj.ac.id/3743/7/DAFTAR%20PUSTAKA.pdf; http://repository.upnvj.ac.id/3743/8/RIWAYAT%20HIDUP.pdf; http://repository.upnvj.ac.id/3743/9/LAMPIRAN.pdf
• Keywords: JQ Political institutions Asia; JX International law; JZ International relations

Penelitian ini dilakukan untuk menganalisa hambatan dalam upaya penyelesaian sengketa Kepulauan Dokdo/Takeshima yang dilakukan oleh Jepang dan Korea Selatan periode 2008-2012. Korea Selatan menyebut pulau ini dengan Pulau Dokdo sementara Jepang menyebutnya dengan Pulau Takeshima. Sebenarnya sengketa pulau ini sudah lama terjadi tetapi sengketa ini kembali memanas di tahun 2008 pada saat Jepang memasukkan Kepulauan Dokdo/Takeshima ke dalam sebuah buku pelajaran sekolah menengah atas lantas Korea Selatan tidak terima dengan tindakkan Jepang tersebut. Dalam menyelesaikan masalah ini, kedua negara ini berusaha melakukan diplomasi agar masalah sengketa ini dapat selesai dengan baik.Untuk menysun skripsi ini, digunakan metode penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif dan menganalisa analisa hambatan dalam upaya penyelesaian sengketa Kepulauan Dok/Takeshima. Sumber data yang digunakan terbagi menjadi dua yaitu pertama, data primer yang berasal dari dokumen resmi atau situs resmi negara yang bersangkutan. Kedua, data sekunder yang berasal dari buku - buku, jurnal, website yang berkaitan dengan masalah yang dibahas dalam penelitian ini. Kerangka pemikiran yang digunakan dalam skripsi ini ada tiga yaitu teori kepentingan nasional, konsep sengketa dan konsep diplomasi. Hambatan yang terjadi adalah penolakan pengajuan sengketa ke Mahkamag Internasional oleh Korea Selatan, adanya campur tangan pihak asing seperti PBB dan Amerika Serikat, hubungan bilateral yang terjalin antara Korea Selatan dan Jepang, ketidakjelasan batas wilayah Kepulauan DokdoTakeshima dan solusi penyelesaian sengketa Kepulauan Dokdo/Takeshima dengan melalui pengadaan Joint Development.