PEMBERIAN INTERVENSI ULTRASOUND DAN SOFT TISSUE MASSAGE (Deep Friction Massage) UNTUK MENINGKATKAN LINGKUP GERAK SENDI PADA PENDERITA TENDINITIS SUPRASPINATUS
Supraspinatus tendinitis adalah peradangan pada tendon otot supraspinatus yang disebabkan oleh tendon otot supraspinatus yang tumpang tindih dengan tendon otot caput longus. Adanya friksi dan penekanan berulang dalam jangka panjang oleh tendon biseps akan mengakibatkan kerusakan pada tendon otot sup...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Book |
Published: |
2017-07-21.
|
Subjects: | |
Online Access: | Link Metadata |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Summary: | Supraspinatus tendinitis adalah peradangan pada tendon otot supraspinatus yang disebabkan oleh tendon otot supraspinatus yang tumpang tindih dengan tendon otot caput longus. Adanya friksi dan penekanan berulang dalam jangka panjang oleh tendon biseps akan mengakibatkan kerusakan pada tendon otot supraspinatus. Penyebab tendinitis supraspinatus meliputi kelemahan otot-otot rotator cuff, muscle imbalance, disfungsi glenohumeral, aktivitas yang berlebihan (overuse) pada bahu, postur yang buruk, faktor pekerjaan, trauma, inflamasi dari tendon atau bursa dan degeneratif. Masalah ini dapat ditangani fisioterapi dengan intervensi ultrasound dan pendulum codman. Ultrasound adalah modalitas fisioterapi dengan menggunakan gelombang suara yang menghasilkan energi mekanik dengan frekuensi 1MHz dan 3MHz dan deep friction massage adalah Teknik dengan tekanan lebih dalam dengan menggunakan ibu jari / ujung jari dengan melakukan gerakan-gerakan kecil melingkar. Gerakan ini digunakan pada bagian tubuh seperti bahu, leher, betis, dan lain-lain. Pendulum Codman adalah teknik yang menggunakan efek gravitasi untuk meningkatkan ROM bahu dengan cara relaksasi otot. dari hasil penelitian yang telah dilakukan sebanyak 12x dalam periode selama 2 minggu dengan intensitas 0,8 w/m2 untuk Ultrasound. Dengan tekanan sedang dan nyeri yang masih ditoleransi pasien didapat hasil adanya peningkatan yang cukup signifikan pada lingkup gerak sendi dengan pengukuran goniometer. |
---|---|
Item Description: | http://repository.upnvj.ac.id/4523/1/AWAL.pdf http://repository.upnvj.ac.id/4523/2/ABSTRAK.pdf http://repository.upnvj.ac.id/4523/3/BAB%20I%20.pdf http://repository.upnvj.ac.id/4523/4/BAB%20II%20.pdf http://repository.upnvj.ac.id/4523/5/BAB%20III.pdf http://repository.upnvj.ac.id/4523/6/BAB%20IV%20.pdf http://repository.upnvj.ac.id/4523/7/BAB%20V.pdf http://repository.upnvj.ac.id/4523/8/BAB%20VI.pdf http://repository.upnvj.ac.id/4523/9/DAFTAR%20PUSTAKA.pdf http://repository.upnvj.ac.id/4523/10/RIWAYAT%20HIDUP.pdf http://repository.upnvj.ac.id/4523/11/LAMPIRAN.pdf |