HUBUNGAN ANTARA KEBIASAAN MAKAN DAN AKTIVITAS FISIK OLAHRAGA DENGAN KADAR HEMOGLOBIN PADA PRAMUGARI DI INDONESIA PERIODE MARET 2018

Anemia merupakan suatu kondisi yang terjadi apabila kadar hemoglobin dalam darah di bawah batas normal. Kadar hemoglobin merupakan jumlah total hemoglobin dalam pembuluh darah perifer yang dipengaruhi oleh penyerapan dan asupan makanan, kebutuhan oksigen, kehilangan simpanan besi, konsumsi alkohol,...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Nadia Rezki Eliza, - (Author)
Format: Book
Published: 2018-04-16.
Subjects:
Online Access:Link Metadata
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Anemia merupakan suatu kondisi yang terjadi apabila kadar hemoglobin dalam darah di bawah batas normal. Kadar hemoglobin merupakan jumlah total hemoglobin dalam pembuluh darah perifer yang dipengaruhi oleh penyerapan dan asupan makanan, kebutuhan oksigen, kehilangan simpanan besi, konsumsi alkohol, infeksi, dan citra tubuh. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis kebiasaan makan dan aktivitas fisik olahraga yang dapat mempengaruhi kadar hemoglobin pada pramugari. Metode yang digunakan bersifat analitik observasional dengan desain cross sectional dan menggunakan uji regresi logistik pada 112 pramugari. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan kuesioner Food Recall 24 jam lalu dibandingkan dengan AKG, dan kuesioner Baecke. Kadar Hmoglobin diukur dengan metode cyanmethemoglobin. Variabel independen yang diambil adalah konsumsi karbohidrat, protein, zat besi, vitamin C, zinc, teh, dan aktivitas fisik olahraga. Variabel independen adalah kadar hemoglobin. Hasil penelitian menunjukan sebanyak 83% dengan kadar hemoglobin normal, 42% asupan karbohidrat sedang, 42% protein sedang, 49,1% zat besi baik, 39,3% vitamin C kurang, 50% zinc sedang, 63,4% tidak mengkonsumsi teh dan 66,9% aktivitas fisik olahraga aktif. Analisis bivariat chi - square menunjukan terdapat hubungan antara asupan karbohidrat (p=0,0001) , protein (p=0,005), zat besi (p=0,028), vitamin C (p=0,011) dan zinc (p=0,008) terhadap kadar hemogobin. Analisis multivariat regresi logistik menunjukkan bahwa variabel yang paling mempengaruhi kadar hemoglobin adalah karbohidrat (OR=2,943), protein (OR=2,573), dan zat besi (OR=2,456). Konsumsi karbohidrat merupakan variabel yang paling mempengaruhi kadar hemoglobin.
Item Description:http://repository.upnvj.ac.id/4763/1/AWAL.pdf
http://repository.upnvj.ac.id/4763/2/ABSTRAK.pdf
http://repository.upnvj.ac.id/4763/3/BAB%20I.pdf
http://repository.upnvj.ac.id/4763/4/BAB%20II.pdf
http://repository.upnvj.ac.id/4763/5/BAB%20III.pdf
http://repository.upnvj.ac.id/4763/6/BAB%20IV.pdf
http://repository.upnvj.ac.id/4763/7/BAB%20V.pdf
http://repository.upnvj.ac.id/4763/8/DAFTAR%20PUSTAKA.pdf
http://repository.upnvj.ac.id/4763/9/RIWAYAT%20HIDUP.pdf
http://repository.upnvj.ac.id/4763/10/LAMPIRAN.pdf