PERBANDINGAN EFEKTIVITAS TERAPI TUNGGAL LEVOFLOKSASIN DENGAN TERAPI KOMBINASI SEFTRIAKSON DAN AZITROMISIN TERHADAP LAMA HARI RAWAT INAP PASIEN PNEUMONIA KOMUNITAS NON ICU DI RSUD KOTA TANGERANG SELATAN PERIODE TAHUN 2014-2016

Infeksi Saluran Pernapasan Akut di Indonesia masih merupakan penyakit menular terbesar pertama yang dialami oleh masyarakat, termasuk diantaranya adalah pneumonia komunitas. Pada tahun 2014 di RSUD Kota Tangerang Selatan, pneumonia menjadi 10 penyakit terbesar yang terjadi di kota tersebut dan angka...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Diva Vashti Azaria, - (Author)
Format: Book
Published: 2018-07-24.
Subjects:
Online Access:Link Metadata
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Infeksi Saluran Pernapasan Akut di Indonesia masih merupakan penyakit menular terbesar pertama yang dialami oleh masyarakat, termasuk diantaranya adalah pneumonia komunitas. Pada tahun 2014 di RSUD Kota Tangerang Selatan, pneumonia menjadi 10 penyakit terbesar yang terjadi di kota tersebut dan angka rawat inap untuk pneumonia komunitas mengalami peningkatan 114 kasus. Dua rekomendasi kuat terapi empiris antibiotik untuk pneumonia komunitas, yaitu terapi tunggal Florokuinolon atau terapi kombinasi antara Beta-laktam dan Makrolid. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui perbandingan efektivitas terapi tunggal Levofloksasin dengan terapi kombinasi Seftriakson dan Azitromisin terhadap lama hari rawat inap pasien pneumonia komunitas Non-ICU dewasa di RSUD Tangerang Selatan. Metode pendekatan yang digunakan adalah Cross-Sectional dengan jumlah 95 pasien. 46 pasien (48.4%) terapi tunggal dan 49 pasien (51.6%) terapi kombinasi. Nilai tengah lama hari rawat inap adalah 7 hari dengan rata-rata hari rawat inap terapi tunggal adalah 10.65 hari, sedangkan terapi kombinasi 5.98 hari. Perbedaan keduanya dipengaruhi oleh jenis kelamin dan kelompok usia yang mendominasi. Hasil menunjukkan bahwa ada perbedaan yang signifikan pada kedua jenis terapi. Antibiotik Beta-laktam bekerja baik pada bakteri Gram positif maupun negatif dan memiliki kadar serum yang tinggi lalu dikombinasikan dengan antibiotik Makrolid yang memiliki efek antiinflamasi. Efek sinergisme keduanya dapat mempersingkat lama hari rawat inap.
Item Description:http://repository.upnvj.ac.id/4810/1/AWAL.pdf
http://repository.upnvj.ac.id/4810/2/ABSTRAK.pdf
http://repository.upnvj.ac.id/4810/3/BAB%20I.pdf
http://repository.upnvj.ac.id/4810/4/BAB%20II.pdf
http://repository.upnvj.ac.id/4810/5/BAB%20III.pdf
http://repository.upnvj.ac.id/4810/6/BAB%20IV.pdf
http://repository.upnvj.ac.id/4810/7/BAB%20V.pdf
http://repository.upnvj.ac.id/4810/8/DAFTAR%20PUSTAKA.pdf
http://repository.upnvj.ac.id/4810/9/RIWAYAT%20HIDUP.pdf
http://repository.upnvj.ac.id/4810/10/LAMPIRAN.pdf