HUBUNGAN KEPATUHAN MINUM OBAT ANTI TUBERKULOSIS, USIA DAN STATUS GIZI TERHADAP KEBERHASILAN PENGOBATAN PASIEN TUBERKULOSIS PARU KASUS BARU DI PUSKESMAS KOTA BEKASI TAHUN 2015

Tuberkulosis (TB) merupakan salah satu penyakit menular yang masih menjadi masalah utama yang erat kaitannya dengan keadaan lingkungan dan perilaku masyarakat. Angka keberhasilan pengobatan yang belum mencapai standar di Kota Bekasi dapat dikaitkan dengan adanya beberapa faktor yang mempengaruhinya...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Kartika Putri Amalia, - (Author)
Format: Book
Published: 2018-04-11.
Subjects:
Online Access:Link Metadata
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Tuberkulosis (TB) merupakan salah satu penyakit menular yang masih menjadi masalah utama yang erat kaitannya dengan keadaan lingkungan dan perilaku masyarakat. Angka keberhasilan pengobatan yang belum mencapai standar di Kota Bekasi dapat dikaitkan dengan adanya beberapa faktor yang mempengaruhinya yaitu kepatuhan minum obat pada pasien tuberkulosis, usia, dan status gizi. Semakin banyak total hari ketidakteraturan minum obat maka semakin meningkatkan kemungkinan pasien mengalami default yang dapat menyebabkan drug-resistant tuberkulosis. Penderita TB terbanyak di kota Bekasi yaitu pasien dengan usia produktif. Asupan gizi dari penderita tuberkulosis paru masih sangat kurang yang akan berpengaruh pada peningkatan waktu kesembuhan yang lama. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara kepatuhan minum OAT (Obat Anti Tuberkulosis), usia dan status gizi dengan tingkat keberhasilan pengobatan pada pasien tuberkulosis paru kasus baru di puskesmas kota Bekasi tahun 2015. Metode penelitian ini menggunakan jenis penelitian analitik observasional dengan desain cross sectional pada 311 pasien tuberkulosis paru kasus baru di 30 Puskesmas Kota Bekasi Tahun 2015. Data di analisis dengan analisis univariat, bivariat dengan uji Chi square, dan multivariat dengan uji regresi logistik. Hasil analisis univariat lebih banyak pasien patuh minum OAT (84,9%), usia produktif (91%), dan status gizi dengan IMT <18,5 kg/m2 (68,8%). Hasil uji Chi Square menunjukkan terdapat hubungan antara kepatuhan minum OAT (p=0,000), usia (p=0,003), dan status gizi (p=0,000) dengan keberhasilan pengobatan. Hasil analisis multivariat menunjukkan bahwa kepatuhan minum OAT merupakan variabel yang paling dominan mempengaruhi keberhasilan pengobatan.
Item Description:http://repository.upnvj.ac.id/4811/1/AWAL.pdf
http://repository.upnvj.ac.id/4811/2/ABSTRAK.pdf
http://repository.upnvj.ac.id/4811/3/BAB%20I.pdf
http://repository.upnvj.ac.id/4811/4/BAB%20III.pdf
http://repository.upnvj.ac.id/4811/5/BAB%20II.pdf
http://repository.upnvj.ac.id/4811/6/BAB%20IV.pdf
http://repository.upnvj.ac.id/4811/7/BAB%20V.pdf
http://repository.upnvj.ac.id/4811/8/DAFTAR%20PUSTAKA.pdf
http://repository.upnvj.ac.id/4811/9/RIWAYAT%20HIDUP.pdf
http://repository.upnvj.ac.id/4811/10/LAMPIRAN.pdf