LATIHAN PERNAPASAN DENGAN METODE BUTEYKOUNTUK MENINGKATKAN EKSPANSI THORAX PADAPENDERITA ASMA DEWASA DERAJAT PERSISTEN SEDANG

Penyakit asma masih menjadi masalah kesehatan masyarakat di dunia maupun di Indonesia. Selama 15 tahun terakhir kasus asma di negara maju dan negara berkembang meningkat pesat. Asma merupakan penyakit saluran napas yang ditandai oleh penyempitan bronkus akibat adanya hiperreaksi terhadap sesuatu per...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Adhitya Hariawan, - (Author)
Format: Book
Published: 2015-07-29.
Subjects:
Online Access:Link Metadata
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Penyakit asma masih menjadi masalah kesehatan masyarakat di dunia maupun di Indonesia. Selama 15 tahun terakhir kasus asma di negara maju dan negara berkembang meningkat pesat. Asma merupakan penyakit saluran napas yang ditandai oleh penyempitan bronkus akibat adanya hiperreaksi terhadap sesuatu perangsangan langsung/fisik ataupun tidak langsung. Tanpa pengelolaan yang tepat, asma akan mengganggu kehidupan penderita dan akan cenderung mengalami peningkatan, sehingga dapat menimbulkan komplikasi bahkan sampai menimbulkan kematian. Apa itu metode butyeko? The Buteyko Metode atau Buteyko Breathing Teknik pertama kali dikembangkan di Rusia pada tahun 1950-an oleh Profesor Buteyko dan telah diadopsi oleh banyak praktisi di seluruh dunia. Ini adalah teknik pernapasan yang berfokus pada hidung bernapas, napas holding dan relaksasi. Konsep utama di balik Buteyko adalah bahwa penderita asma cenderung napas lebih dalam dan lebih. Dalam penanganan sesak nafas intervensi yang dapat dilakukan adalah dengan Metode Buteyko, latihan pernafasan dengan Delorm Exersice adalah latihan pernafasan yang menggunakan otot diafragma disamping itu Metode Buteyko juga lebih memfokuskan, menurunkan frekuensi pernafasan dan dapat meningkatkan fungsi paru dan ekspansi thorax penderita asma dewasa. Pada penelitian ini penulis memberikan dosis 3 x dalam 1 minggu pada kasus ini, dan hasilnya pasien mengalami perubahan dari tingkat sesaknya yang berkurang dan peningkatan expansi thoraxnya. Jadi apabila latihan ini dilakukan sesering mungkin maka mencegah adanya sesak nafas.
Item Description:http://repository.upnvj.ac.id/5018/1/AWAL.pdf
http://repository.upnvj.ac.id/5018/2/ABSTRAK.pdf
http://repository.upnvj.ac.id/5018/3/BAB%20I.pdf
http://repository.upnvj.ac.id/5018/4/BAB%20II.pdf
http://repository.upnvj.ac.id/5018/5/BAB%20III.pdf
http://repository.upnvj.ac.id/5018/6/BAB%20IV.pdf
http://repository.upnvj.ac.id/5018/7/BAB%20V.pdf
http://repository.upnvj.ac.id/5018/8/BAB%20VI.pdf
http://repository.upnvj.ac.id/5018/10/DAFTAR%20PUSTAKA.pdf
http://repository.upnvj.ac.id/5018/9/RIWAYAT%20HIDUP.pdf
http://repository.upnvj.ac.id/5018/11/LAMPIRAN.pdf