HUBUNGAN ANTARA HIPERTENSI DAN HIPERTROFI VENTRIKEL KIRI TERHADAP KEJADIAN ATRIAL FIBRILASI PADA PASIEN ARITMIA JANTUNG DI RSUP FATMAWATI PERIODE JANUARI - SEPTEMBER 2017

Atrial fibrilasi (AF) merupakan jenis aritmia jantung yang paling sering dijumpai dalam praktik sehari-hari dan menjadi penyebab seseorang harus menjalani perawatan di rumah sakit. Saat ini, kejadian atrial fibrilasi yang disebabkan oleh penyakit sistemik non-kardiak semakin meningkat, seperti pada...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Dhisma Pandansari, - (Author)
Format: Book
Published: 2018-06-05.
Subjects:
Online Access:Link Metadata
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Atrial fibrilasi (AF) merupakan jenis aritmia jantung yang paling sering dijumpai dalam praktik sehari-hari dan menjadi penyebab seseorang harus menjalani perawatan di rumah sakit. Saat ini, kejadian atrial fibrilasi yang disebabkan oleh penyakit sistemik non-kardiak semakin meningkat, seperti pada hipertensi dan Diabetes Melitus (DM). Di samping itu, hipertrofi ventrikel kiri (HVKi) merupakan kerusakan target organ jantung dengan prevalensi kejadian yang tinggi ditemukan pada penderita hipertensi.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara hipertensi dan HVKi terhadap kejadian AF pada pasien aritmia jantung dengan pendekatan cross sectional. Dari hasil uji Chi Square didapatkan P-value< 0,05 yang menunjukkan adanya hubungan bermakna antara hipertensi dan HVKi terhadap kejadian AF. Dari hasil uji regresi logistik didapatkan bahwa pasien dengan HVKi akan mengalami AF sebanyak 48,021 kali lebih besar dibandingkan pasien tanpa HVKi, dan pasien dengan hipertensi akan mengalami AF sebesar 0,089 kali lebih besar dibandingkan pasien tanpa hipertensi. Hipertrofi miokard yang ditegakkan berdasarkan pemeriksaan EKG atau echocardiography merupakan faktor risiko kuat terhadap morbiditas kardiovaskular (termasuk gagal jantung kongestif, Penyakit Jantung Koroner (PJK), AF, aritmia supraventrikular dan ventrikular, dan stroke) dan mortalitas yang menyebabkan kematian pada populasi umum, pasien hipertensi, dan pada pasien dengan penyakit arteri koroner.Adanya HVKi dapat meningkatkan risiko kejadian kardiovaskular sebanyak dua sampai tiga kali lipat, sehingga HVKi disebut sebagai faktor risiko yang lebih kuat dibandingkan tekanan darah, merokok, atau kolesterol.
Item Description:http://repository.upnvj.ac.id/5283/1/AWAL.pdf
http://repository.upnvj.ac.id/5283/2/ABSTRAK.pdf
http://repository.upnvj.ac.id/5283/3/BAB%20I.pdf
http://repository.upnvj.ac.id/5283/4/BAB%20II.pdf
http://repository.upnvj.ac.id/5283/5/BAB%20III.pdf
http://repository.upnvj.ac.id/5283/6/BAB%20IV.pdf
http://repository.upnvj.ac.id/5283/7/BAB%20V.pdf
http://repository.upnvj.ac.id/5283/8/DAFTAR%20PUSTAKA.pdf
http://repository.upnvj.ac.id/5283/9/RIWAYAT%20HIDUP.pdf
http://repository.upnvj.ac.id/5283/10/LAMPIRAN.pdf