HUBUNGAN OBESITAS TERHADAP KEJADIAN DISFUNGSI SEKSUAL PADA AKSEPTOR KB SUNTIK DEPO MEDROKSI PROGESTERON ASETAT (DMPA) DI PUSKESMAS CITANGKIL KOTA CILEGON TAHUN 2018

Kontrasepsi yang paling banyak diminati di Indonesia adalah kontrasepsi suntik, salah satunya KB suntik 3 bulan yaitu Depo Medroksi Progesteron Asetat (DMPA). DMPA memiliki efek samping perdarahan tidak teratur, berat badan bertambah, serta hipomenorea. Efek samping yang paling tinggi frekuensinya y...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Nadya Prima Putri, - (Author)
Format: Book
Published: 2018-11-02.
Subjects:
Online Access:Link Metadata
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Kontrasepsi yang paling banyak diminati di Indonesia adalah kontrasepsi suntik, salah satunya KB suntik 3 bulan yaitu Depo Medroksi Progesteron Asetat (DMPA). DMPA memiliki efek samping perdarahan tidak teratur, berat badan bertambah, serta hipomenorea. Efek samping yang paling tinggi frekuensinya yaitu peningkatan berat badan dan dalam dua tahun penggunaan dapat menyebabkan obesitas. WHO telah menetapkan obesitas sebagai epidemik global dan jumlah obesitas terus meningkat tiap tahunnya. Menurut Kemenkes, obesitas meningkatkan risiko mengalami DMT II, hipertensi, dislipidemia, cardiovascular disase (CVD), dan salah satunya disfungsi seksual. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan obesitas terhadap kejadian disfungsi seksual pada akseptor KB suntik DMPA dengan menggunakan desain analitik observasional dengan pendekatan cross sectional. Sampel yang dibutuhkan sebanyak 46 sampel akseptor KB suntik DMPA di Puskesmas Citangkil dengan teknik pengumpulan data consecutive sampling. Data diperoleh dari pengukuran IMT dan kuesioner FSFI. Hasil penelitian menunjukkan dari 46 responden didominasi oleh akseptor dengan obesitas yang mengalami disfungsi seksual yaitu sebanyak 22 akseptor (73.3%). Hasil analisis bivariat dengan uji Chi-Square didapatkan bahwa obesitas pada akseptor KB suntik DMPA memiliki hubungan yang bermakna terhadap kejadian disfungsi seksual (p=0.040) (p<0.05). Faktor patogenik yang dapat memengaruhi fungsi seksual pada wanita obesitas meliputi hiperlipidemia, peningkatan tekanan intra-abdominal, dan psikologis.
Item Description:http://repository.upnvj.ac.id/5284/1/AWAL.pdf
http://repository.upnvj.ac.id/5284/2/ABSTRAK.pdf
http://repository.upnvj.ac.id/5284/3/BAB%20I.pdf
http://repository.upnvj.ac.id/5284/4/BAB%20II.pdf
http://repository.upnvj.ac.id/5284/5/BAB%20III.pdf
http://repository.upnvj.ac.id/5284/6/BAB%20IV.pdf
http://repository.upnvj.ac.id/5284/7/BAB%20V.pdf
http://repository.upnvj.ac.id/5284/8/DAFTAR%20PUSTAKA.pdf
http://repository.upnvj.ac.id/5284/9/RIWAYAT%20HIDUP.pdf
http://repository.upnvj.ac.id/5284/10/LAMPIRAN.pdf