HUBUNGAN ANTARA KUALITAS TIDUR DAN AKTIVITAS FISIK DENGAN TEKANAN DARAH PADA MAHASISWA TINGKAT TIGA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL "VETERAN" JAKARTA ANGKATAN 2015

Mahasiswa fakultas kedokteran memiliki jadwal yang padat sehingga waktu tidur lebih sempit dan aktivitas fisik rendah. Kondisi tersebut merupakan salah satu faktor risiko terjadinya hipertensi. Tujuan dilakukan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara kualitas tidur dan aktivitas fisik dengan...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Anastasia Gardina Maharani, - (Author)
Format: Book
Published: 2018-05-09.
Subjects:
Online Access:Link Metadata
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Mahasiswa fakultas kedokteran memiliki jadwal yang padat sehingga waktu tidur lebih sempit dan aktivitas fisik rendah. Kondisi tersebut merupakan salah satu faktor risiko terjadinya hipertensi. Tujuan dilakukan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara kualitas tidur dan aktivitas fisik dengan tekanan darah pada Mahasiswa tingkat tiga Fakultas Kedokteran Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Jakarta Angkatan 2015. Kualitas tidur dinilai menggunakan kuesioner The Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI) sedangkan untuk menilai aktivitas fisik dinilai menggunakan kuesioner Global Physical Activity Questionnaire (GPAQ). Penelitian ini menggunakan desain cross sectional pada seluruh mahasiswa tingkat tiga Fakultas Kedokteran UPN "Veteran" Jakarta angkatan 2015 dengan menggunakan teknik simple random sampling. Data dikumpulkan dengan melakukan wawancara dan pengisian kuesioner pada 53 orang Mahasiswa. Hasil penelitian menunjukkan sebanyak 28 orang (52%) memiliki kualitas tidur buruk, 30 orang (56,6%) memiliki aktivitas fisik rendah, dan 48 orang (90,6%) memiliki tekanan darah normal. Hasil uji alternatif Fisher didapatkan tidak ada hubungan antara kualitas tidur dengan tekanan darah (p = 0,355) dan tidak ada hubungan antara aktivitas fisik dengan tekanan darah (p = 1,000). Hal ini disebabkan karena faktor usia responden yang masih tergolong remaja akhir usia 17-25 tahun, dimana pada usia tersebut fungsi fisiologis tubuh terbilang masih baik sehingga stresor seperti kualitas tidur buruk dan aktivitas fisik rendah tidak terlalu berpengaruh terhadap peningkatan tekanan darah.
Item Description:http://repository.upnvj.ac.id/5286/1/AWAL.pdf
http://repository.upnvj.ac.id/5286/2/ABSTRAK.pdf
http://repository.upnvj.ac.id/5286/3/BAB%20I.pdf
http://repository.upnvj.ac.id/5286/4/BAB%20II.pdf
http://repository.upnvj.ac.id/5286/5/BAB%20III.pdf
http://repository.upnvj.ac.id/5286/6/BAB%20IV.pdf
http://repository.upnvj.ac.id/5286/7/BAB%20V.pdf
http://repository.upnvj.ac.id/5286/8/DAFTAR%20PUSTAKA.pdf
http://repository.upnvj.ac.id/5286/9/RIWAYAT%20HIDUP.pdf
http://repository.upnvj.ac.id/5286/10/LAMPIRAN.pdf