HUBUNGAN ANTARA PENGGUNAAN OBAT ANTIPSIKOTIK DENGAN IMT PADA PASIEN ANAK DAN REMAJA DENGAN GANGGUAN EMOSI DAN PERILAKU DI INSTALASI ANAK DAN REMAJA RSJ DR SOEHARTO HEERDJAN JAKARTA TAHUN 2018
Anak dengan masalah emosi dan perilaku mengakibatkan gangguan bagi dirinya maupun lingkungannya, sudah seharusnya dilakukan penatalaksanaan baik secara farmakologi ataupun non farmakologi. Penatalaksanaan farmakologi yang pemakaiannya terus-menerus dikaitkan dengan adanya efek samping, yaitu peningk...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Book |
Published: |
2018-10-29.
|
Subjects: | |
Online Access: | Link Metadata |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Summary: | Anak dengan masalah emosi dan perilaku mengakibatkan gangguan bagi dirinya maupun lingkungannya, sudah seharusnya dilakukan penatalaksanaan baik secara farmakologi ataupun non farmakologi. Penatalaksanaan farmakologi yang pemakaiannya terus-menerus dikaitkan dengan adanya efek samping, yaitu peningkatan indeks massa tubuh. Tujuan penelitian ini mengetahui hubungan antara penggunaan obat antipsikotik dengan IMT pada pasien anak dan remaja dengan gangguan emosi dan perilaku di Instalasi Anak dan Remaja RSJ Dr Soeharto Heerdjan Jakarta Tahun 2018. Penelitian ini menggunakan metode cross-sectional yang dilakukan pada bulan Februari 2018, teknik penentuan sampel yang digunakan adalah consecutive sampling. Sampel penelitian dan populasi penelitian menggunakan data primer yaitu dilakukan pengukuran berat dan tinggi badan pada responden sebanyak 138 pasien, data sekunder yaitu rekam medis pasien sebanyak 138 rekam medis. Dari total 138 responden, IMT normal (normoweight) terjadi pada 109 pasien (79%), 76 pasien (55,1%) pada kelompok usia 5-11 tahun, 89 pasien (64,5%) laki-laki, 121 pasien (87,7%) menggunakan risperidon, 53 pasien (38,4%) diagnosa ADHD, 119 pasien (86,2%) lama waktu penggunaan obat 2-8 minggu, 129 pasien (93,5%) mengonsumsi antipsikotik monoterapi. Hasil analisis bivariat dengan uji Chi-Square dan alternatifnya didapatkan terdapat hubungan yang bermakna antara lama waktu (p=0,000) dengan IMT. Serta tidak terdapat hubungan antara jenis terapi (p=1,000) dan dosis obat (p=0,606) dengan IMT pada pasien anak dan remaja dengan gangguan emosi dan perilaku di Instalasi Anak dan Remaja RSJ Dr Soeharto Heerdjan Jakarta Barat tahun 2018. |
---|---|
Item Description: | http://repository.upnvj.ac.id/5377/2/AWAL.pdf http://repository.upnvj.ac.id/5377/1/ABSTRAK.pdf http://repository.upnvj.ac.id/5377/2/BAB%20I.pdf http://repository.upnvj.ac.id/5377/3/BAB%20II.pdf http://repository.upnvj.ac.id/5377/4/BAB%20III.pdf http://repository.upnvj.ac.id/5377/5/BAB%20IV.pdf http://repository.upnvj.ac.id/5377/6/BAB%20V.pdf http://repository.upnvj.ac.id/5377/7/DAFTAR%20PUSTAKA.pdf http://repository.upnvj.ac.id/5377/8/RIWAYAT%20HIDUP.pdf http://repository.upnvj.ac.id/5377/9/LAMPIRAN.pdf |