IDENTIFIKASI BAKTERI GRAM NEGATIF PADA JUS ALPUKAT (Persea americana) DI KELURAHAN PANGKALAN JATI, CINERE

• Main Author: Alya Fonanda, - (Author)
• Format: Book
• Published: 2018-05-16.
• Subjects: Thesis; NonPeerReviewed
• Online Access: Link Metadata
• Notes: http://repository.upnvj.ac.id/5387/1/AWAL.pdf; http://repository.upnvj.ac.id/5387/2/ABSTRAK.pdf; http://repository.upnvj.ac.id/5387/3/BAB%20I.pdf; http://repository.upnvj.ac.id/5387/5/BAB%20II.pdf; http://repository.upnvj.ac.id/5387/4/BAB%20III.pdf; http://repository.upnvj.ac.id/5387/6/BAB%20IV.pdf; http://repository.upnvj.ac.id/5387/8/BAB%20V.pdf; http://repository.upnvj.ac.id/5387/7/DAFTAR%20PUSTAKA.pdf; http://repository.upnvj.ac.id/5387/9/RIWAYAT%20HIDUP.pdf; http://repository.upnvj.ac.id/5387/8/LAMPIRAN.pdf
• Keywords: R Medicine (General)

Jus Alpukat, merupakan minuman yang mengandung kadar gizi yang tinggi, kaya akan protein, vitamin dan mineral. Namun, beberapa bahan pangan dapat tercemar oleh bahan fisik, kimia dan biologi sehingga timbul penyakit yang ditularkan oleh makanan dan memicu terjadinya foodborne disease. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi jenis dan jumlah bakteri Gram negatif pada jus alpukat (Persea americana) di Kelurahan Pangkalan Jati, Cinere. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif observasional dengan desain Cross Sectional. Jumlah sampel sebanyak 22 sampel jajanan jus alpukat, diambil berdasarkan teknik total sampling. Penelitian ini dilakukan dengan teknik pengenceran sampai 10-4 lalu di tanam pada media selektif Mac Conkey Agar (MCA). Selanjutnya dihitung dengan metode total plate count (TPC) dan dilakukan uji identifikasi yang terdiri dari Uji pewarnaan Gram dan Uji Biokimia (Triple Sugar Iron Agar (TSIA), Indole, Metil-Red, Voges-Proskauer, Citrate (IMViC) dan Fermentasi Karbohidrat). Hasil pada penelitian ini adalah dari 22 sampel jus alpukat yang diteliti, teridentifikasi 2 bakteri yang terkandung pada sampel, yaitu Escherichia coli dan Shigella. Jumlah terbanyak bakteri Escherichia coli dan Shigella yaitu 25000 x 102 CFU/ml dan 1100 x 102 CFU/ml. Dari 22 sampel, hanya 5 sampel yang memiliki jumlah koloni di bawah batas aman untuk dikonsumsi. Hal ini disebabkan karena higienitas dan sanitasi yang kurang baik pada proses pengolahan jus alpukat tersebut disertai pemilihan lokasi penjualan jus yang tidak baik.