KEBUTUHAN TENAGA PERAWAT RUANG RAWAT INAP ANAK KENARI BERDASARKAN ANALISIS BEBAN KERJA DENGAN METODE WORKLOAD INDICATORS OF STAFFING NEED DI RS DR. BRATANATA JAMBI TAHUN 2017

• Main Author: Gina Teresa Sitepu, - (Author)
• Format: Book
• Published: 2018-02-21.
• Subjects: Thesis; NonPeerReviewed
• Online Access: Link Metadata
• Notes: http://repository.upnvj.ac.id/5508/10/AWAL.pdf; http://repository.upnvj.ac.id/5508/11/ABSTRAK.pdf; http://repository.upnvj.ac.id/5508/13/BAB%20I.pdf; http://repository.upnvj.ac.id/5508/14/BAB%20II.pdf; http://repository.upnvj.ac.id/5508/17/BAB%20III.pdf; http://repository.upnvj.ac.id/5508/18/BAB%20IV.pdf; http://repository.upnvj.ac.id/5508/7/BAB%20V.pdf; http://repository.upnvj.ac.id/5508/19/Daftar%20Pustaka.pdf; http://repository.upnvj.ac.id/5508/9/RIWAYAT%20HIDUP.pdf; http://repository.upnvj.ac.id/5508/21/LAMPIRAN.pdf
• Keywords: R Medicine (General)

Beban kerja perawat merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kebutuhan jumlah tenaga perawat. Beban kerja yang besar harus diimbangi dengan kesesuaian jumlah perawat. Penelitian bertujuan untuk menganalisis jumlah kebutuhan tenaga perawat sesuai dengan beban kerjanya menggunakan rumus WISN di Ruang Inap Anak Kenari RS Dr. Bratanata Jambi tahun 2017. Penelitian bersifat deskriptif dengan teknik total sampling. Data dikumpulkan melalui observasi, wawancara, pengisian kuesioner DASS, dan telaah dokumen. Sampel penelitian berjumlah 31 orang. Hasil penelitian menunjukkan 96,77% lulusan DIII keperawatan dan perempuan; 74,19% berusia 26-35 tahun; 90,32% masa kerja ≤ 20 tahun; 80,65% tenaga honor. Hasil observasi menunjukkan aktivitas keperawatan tidak langsung 50,68% sementara kegiatan keperawatan langsung 30,80%. Analisis stres kerja menunjukkan 25,81% mengalami stres kerja ringan dan 74,19% normal. Total waktu produktif shift pagi dan sore adalah 90,80% dan 83,42% sehingga beban kerja tergolong tinggi. Hasil perhitungan waktu kerja tersedia adalah 122.880 menit setahun, standar beban kerja adalah 674.365,20, dan standar kelonggaran adalah 1,55. Dengan menggunakan rumus WISN, jumlah tenaga perawat yang dibutuhkan adalah 38 sementara saat dilakukan penelitian jumlah perawat hanya 31. Sehingga, hasil penelitian ini menyatakan bahwa Ruang Inap Kenari mengalami kekurangan 7 tenaga perawat. Hal tersebut dapat menurunkan kualitas pelayanan kesehatan. Diharapkan manajer RS mengevaluasi dan melakukan penambahan untuk menghindari ketidakseimbangan.