ANALISIS FAKTOR TINGKAT KONTROL ASMA PADAPENGGUNA ROKOK ELEKTRIK DENGAN ASMABRONKIAL DI KOMUNITAS VAPORIZER JAKARTATAHUN 2018

Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2013, asma merupakan penyakit inflamasi dengan angka prevalensi 4.5% di Indonesia. Dikalangan masyarakat saat ini berkembang fenomena baru yaitu penggunaan rokok elektrik. Zat toksik yang terkandung didalam liquid rokok elektrik dapat memperpa...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Maladewy Puji Rahayu, - (Author)
Format: Book
Published: 2018-08-29.
Subjects:
Online Access:Link Metadata
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2013, asma merupakan penyakit inflamasi dengan angka prevalensi 4.5% di Indonesia. Dikalangan masyarakat saat ini berkembang fenomena baru yaitu penggunaan rokok elektrik. Zat toksik yang terkandung didalam liquid rokok elektrik dapat memperparah reaksi inflamasi pada penderita asma bronkial. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor yang berhubungan dengan tingkat kontrol asma pada penderita asma bronkial dan seorang perokok elektrik pada komunitas vaporizer di Jakarta pada tahun 2018. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional. Sampel penelitian menggunakan data primer berupa kuesioner dengan besar sampel sebanyak 74 responden yang diambil dengan teknik consecutive sampling. Hasil dari uji Chi Square pada kelima variabel didapatkan nilai p = 0.000yang artinya terdapat hubungan yang bermakna antara penggunaan obat pendamping asma, lama penggunaan rokok elektrik, banyak liquid (ml) yang dihabiskan dalam waktu 1 bulan, kadar nikotin (mg) yang digunakan dan perokok ganda dengan tingkat kontrol asma. Faktor yang paling berpengaruh terhadap tingkat kontrol asma bronkial adalah kadar nikotin (mg) yang digunakan (OR=68.53) dan perokok ganda (OR=33.00). Dari kelima faktor yang diteliti dua faktor yang paling berisiko menyebabkan penurunan tingkat kontrol asma bronkial adalah kadar nikotin (mg) yang digunakan dan perokok ganda. Oleh karena itu, edukasi mengenai bahaya nikotin dan efek ketergantungannya harus terus dilakukan dan studi lebih lanjut mengenai dampak rokok elektrik terhadap kesehatan terutama fungsi pernapasan masih sangat diperlukan.
Item Description:http://repository.upnvj.ac.id/5652/2/AWAL.pdf
http://repository.upnvj.ac.id/5652/10/ABSTRAK.pdf
http://repository.upnvj.ac.id/5652/3/BAB%20I.pdf
http://repository.upnvj.ac.id/5652/4/BAB%20II.pdf
http://repository.upnvj.ac.id/5652/5/BAB%20III.pdf
http://repository.upnvj.ac.id/5652/6/BAB%20IV.pdf
http://repository.upnvj.ac.id/5652/7/BAB%20V.pdf
http://repository.upnvj.ac.id/5652/14/DAFTAR%20PUSTAKA.pdf
http://repository.upnvj.ac.id/5652/13/RIWAYAT%20HIDUP.pdf
http://repository.upnvj.ac.id/5652/9/LAMPIRAN.pdf