PENGEMBANGAN WISATA BAHARIDI PANTAI DAN PULAU-PULAU KECILDI WAKATOBI

• Main Author: Antariksa, - (Author)
• Format: Book
• Published: 2014-08-13.
• Subjects: Thesis; NonPeerReviewed
• Online Access: Link Metadata
• Notes: http://repository.upnvj.ac.id/5973/1/AWAL.pdf; http://repository.upnvj.ac.id/5973/4/ABSTRAK.pdf; http://repository.upnvj.ac.id/5973/3/BAB%20I.pdf; http://repository.upnvj.ac.id/5973/2/BAB%20II.pdf; http://repository.upnvj.ac.id/5973/2/BAB%20III.pdf; http://repository.upnvj.ac.id/5973/8/BAB%20IV.pdf; http://repository.upnvj.ac.id/5973/5/BAB%20V.pdf; http://repository.upnvj.ac.id/5973/9/DAFTAR%20PUSTAKA.pdf; http://repository.upnvj.ac.id/5973/7/RIWAYAT%20HIDUP.pdf; http://repository.upnvj.ac.id/5973/6/LAMPIRAN.pdf
• Keywords: H Social Sciences (General)

Wakatobi merupakan salah satu kawasan wisata bahari unggulan di Indonesia. Wakatobi menyuguhkan daya tarik alam bawah laut wilayah timur yang kaya akan keanekaragaman hayatinya dan juga budayanya. Namun demikian perkembangan tersebut kurang dibarengi dengan pengembangan destinasi yang berorientasi pada pasar dan juga produk, meskipun jumlah wisatawan kian bertambah setiap tahunnya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa perkembangan destinasi dari sisi manajemen pemasaran dengan menggunakan pendekatan bauran pemasaran dalam rangka meningkatkan pengembangan destinasi wisata bahari di Wakatobi ditinjau dari 7 (tujuh) komponen bauran pemasaran yaitu produk, harga, tempat, promosi, proses, orang dan bukti fisik dari destinasi tersebut. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Teknik-teknik yang digunakan dalam mengumpulkan data yang diperlukan menggunakan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Metode sampel yang digunakan adalah purposive sampling, dimana partisipan tidak diambil secara acak, hal ini dilakukan untuk menyeleksi informasi dari suatu kasus tertentu dan berfokus pada kedalamannya. Penelitian ini mengunakan metode analisis SWOT untuk memotret dan menganalisa kondisi internal dan kondisi esternal dari destinasi terkait dengan komponen bauran pemasaran yang dijadikan pendekatan. Berdasarkan hasil analisa, ditemukan bahwa pengembangan destinasi Wakatobi belum sepenuhnya menggunakan strategi pemasaran yang holistik dengan memadukan antara pengembangan destinasi yang berorientasi pada produk juga pada pasar. Dalam meningkatkan jumlah kunjungan telah melakukan beberapa upaya seperti megadakan event, akan tetapi belum optimal dalam menjaring pasar. Keunggulan daya tarik Wakatobi menjadi poin utama yang memancing wisatawan untuk datang berkunjung, namun diversifikasi produk kurang dikembangkan, sehingga wisatawan yang datang ke Wakatobi umumnya wisatawan minat khusus yang hanya melakukan kegiatan penyelaman saja. Jika dibandingkan dengan destinasi lain yang juga memiliki daya tarik yang serupa, Wakatobi tergolong memiliki posisi yang kurang strategis, karena tidak terletak di jalur pasar, sehingga cukup sulit untuk memasarkan produknya. Harga dari produk yang dijual cukup bersaing dengan destinasi lainya.; mekanisme penentuan harga harus dapat menjadi pertimbangan dalam memberikan harga pasar yang lebih relevan. Kendala yang dihadapi adalah belum adanya strategi yang holistik yang memadukan keterkaitan antar komponen sehingga pembangunan yang dilaksanakan parsial. Rekomendasi dari penelitian ini antara lain adalah perlu dilakukannya penyusunan strategi pemasaran yang holistik yang mengaitkan antar komponen dan didukung dengan kualitas sumber daya yang mumpuni dengan pengelolaan yang profesional. Selain itu diversifikasi produk perlu untuk dilakukan agar dapat memperpanjang lama tinggal dan juga meningkatkan kualitas kunjungan wisatawan.