HUBUNGAN ASUPAN PROTEIN HEWANI, VITAMIN C DANKALSIUM DENGAN KEJADIAN HIPERURISEMIA PADAPEGAWAI LAKI-LAKI PRALANSIA DI DISKUMALCILANGKAP JAKARTA TIMUR

Hiperurisemia didefinisikan sebagai asam urat dengan kadar konsentrasi yang melebihi batasan normal. Seiring bertambahnya usia semakin meningkat risiko hiperurisemia. Beberapa faktor risiko diduga memiliki peran dalam terjadinya hiperurisemia seperti asupan makan. Penelitian ini bertujuan untuk meng...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: ARIFA MUJIARTI, - (Author)
Format: Book
Published: 2017-07-10.
Subjects:
Online Access:Link Metadata
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Hiperurisemia didefinisikan sebagai asam urat dengan kadar konsentrasi yang melebihi batasan normal. Seiring bertambahnya usia semakin meningkat risiko hiperurisemia. Beberapa faktor risiko diduga memiliki peran dalam terjadinya hiperurisemia seperti asupan makan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara asupan protein hewani, vitamin c dan kalsium dengan kejadian hiperurisemia pada pegawai laki-laki pralansia.Metode penelitian ini menggunakan desain cross sectional dengan jumlah sampel yaitu 72 responden laki-laki pralansia yang berada di kantor Dinas Hukum Angkatan Laut. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini dengan menggunakan FFQ semi kuantitatif untuk asupan protein hewani, vitamin c dan kalsium. Asam urat darah responden diukur dengan blood uric acid meter. Hasil analisis menunjukkan ada hubungan antara asupan protein hewani (p=0,005) vitamin c (p=0,000) dengan kejadian hiperurisemia dan tidak ada hubungan antara asupan kalsium (p=0,100) dengan kejadian hiperurisemia. Asupan protein hewani tinggi lebih banyak mengalami hiperurisemia (69,4%) dibandingkan dengan asupan protein hewani tidak cukup (66,7%), asupan vitamin c tidak cukup lebih banyak mengalami hiperurisemia (77,8%) dibandingkan dengan asupan vitamin c cukup (75%) dan asupan kalsium yang tidak cukup lebih banyak mengalami hiperurisemia (62,2%) dibandingkan dengan asupan kalsium cukup (60%). Asupan protein hewani, vitamin c dan kalsium jika dibandingkan dengan AKG per hari masih belum terpenuhi.
Item Description:http://repository.upnvj.ac.id/621/2/AWAL.pdf
http://repository.upnvj.ac.id/621/1/ABSTRAK.pdf
http://repository.upnvj.ac.id/621/3/BAB%20I.pdf
http://repository.upnvj.ac.id/621/4/BAB%20II.pdf
http://repository.upnvj.ac.id/621/5/BAB%20III.pdf
http://repository.upnvj.ac.id/621/7/BAB%20IV.pdf
http://repository.upnvj.ac.id/621/8/BAB%20V.pdf
http://repository.upnvj.ac.id/621/9/DAFTAR%20PUSTAKA.pdf
http://repository.upnvj.ac.id/621/6/RIWAYAT%20HIDUP.pdf
http://repository.upnvj.ac.id/621/10/LAMPIRAN.pdf