ANALISIS EKSERGI DAN TERMOEKONOMI PADA PLTGU BERKONFIGURASI 3-3-1 MUARA KARANG

• Hoofdauteur: Pregiawan Prasetyo, - (Auteur)
• Formaat: Boek
• Gepubliceerd in: 2019-07-11.
• Onderwerpen: Thesis; NonPeerReviewed
• Online toegang: Link Metadata
• Notes: http://repository.upnvj.ac.id/750/3/AWAL.pdf; http://repository.upnvj.ac.id/750/1/ABSTRAK.pdf; http://repository.upnvj.ac.id/750/2/BAB%20I.pdf; http://repository.upnvj.ac.id/750/10/BAB%20II.pdf; http://repository.upnvj.ac.id/750/5/BAB%20III.pdf; http://repository.upnvj.ac.id/750/6/BAB%20IV.pdf; http://repository.upnvj.ac.id/750/4/BAB%20V.pdf; http://repository.upnvj.ac.id/750/9/DAFTAR%20PUSTAKA.pdf; http://repository.upnvj.ac.id/750/7/RIWAYAT%20HIDUP.pdf; http://repository.upnvj.ac.id/750/8/LAMPIRAN.pdf
• Keywords: TA Engineering (General). Civil engineering (General)

Data statistik PLN menunjukan daya yang dibangkitkan oleh keseluruhan PLTGU di Indonesia adalah 38.074,10 GWh atau 14,95%. Transisi kepada energi terbarukan secara besar membutuhkan investasi yang besar serta waktu yang lama, maka salah satu pilihan adalah dengan memberdayakan dengan optimal pembangkit yang telah terinstal, salah satunya adalah PLTGU Blok I muara karang, PLTGU ini mengalami penurunan nilai heatrate dari 1780,74 kCal/kWh menjadi 2058,82 kCal/kWh yang berarti dibutuhkan energi yang lebih banyak untuk membangkitkan listrik, sehingga penggunaan bahan bakar pun ikut meningkat dari 85224,01 m3/Jam menjadi 90478,52 m3/Jam. Pada penelitian ini didapatkan terjadi penurunan efisiensi eksergetik sebesar 10,46 % dari 52,4 % menjadi 41,9 %. Komponen dengan kenaikan kerugian eksergi terbesar adalah turbin gas 1.2 sebesar 30,02 MW dan HRSG 1.2 sebesar 20,67 MW, serta kenaikan kerugian uang sebesar 44.988.907,42 Rp/Jam dan 23.254.001,66 Rp/Jam. Pengoptimalan kembali pada kedua komponen tersebut akan mengurangi kerugian sebesar 68.242.909,07 Rp/Jam dan meningkatkan efisiensi pembangkit sebesar 4,63 %.