PERBANDINGAN PLYOMETRIC TRAINING DENGAN CONVENTIONAL TRAINING TERHADAP KEMAMPUAN RESTING HEART RATE PADA PEMAIN BOLA VOLI UNIVERESITAS MERCU BUANA

Resting Heart Rate adalah denyut nadi yang diukur saat istirahat dan tidak sedang melakukan aktivitas. Plyometric Training adalah suatu bentuk latihan yang memungkinkan otot dapat mencapai kekuatan maksimal dalam waktu yang cepat. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh plyometric trainin...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Yohanes Paulus Widi Wicaksono, - (Author)
Format: Book
Published: 2019-06-20.
Subjects:
Online Access:Link Metadata
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Resting Heart Rate adalah denyut nadi yang diukur saat istirahat dan tidak sedang melakukan aktivitas. Plyometric Training adalah suatu bentuk latihan yang memungkinkan otot dapat mencapai kekuatan maksimal dalam waktu yang cepat. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh plyometric training terhadap penurunan resting heart rate terhadap pemain bola voli universitas Mercu Buana. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimental. Sampel penelitian merupakan mahasiswa yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler bola voli, kemudian sampel dipilih sesuai degan kriteria inklusi yang diperoleh responden sebanyak 32 siswa yang dibagi menjadi 2 kelompok sbenayak 16 mahasiswa untuk 1 kelompoknya. Tes yang digunakan untuk mengukur resting heart rate adalah reating heart rate test . Plyometric training dilakukan selama 12 minggu di universitas Mercu Buana . Setelah dilakukan pengolahan dan analisis data secara statistik diperoleh kesimpulan bahwa plyometric training berpengaruh terhadap peningkatan kemampuan Resting Heart Rate diperoleh hasil kelompok perlakuan pretest 78,25 detik dan posttest 74,13 detik, jadi plyometric training memberikan peningkatan kemampuan Resting Heart Rate mahasiswa UKM bola voli Universitas Mercu Buana. Plyometric training mampu meningkatkan kekuatan otot-otot ekstrimitas bawah. Dalam menjalankan aktifitas otot membutuhkan oksigen untuk diubah menjadi ATP,saat kekuatan otot meningkat maka otot akan semakin efektif dalam bekerja, oleh karean itu otot akan menggunakan oksigen seefektif mungkin.
Item Description:http://repository.upnvj.ac.id/908/1/AWAL.pdf
http://repository.upnvj.ac.id/908/2/ABSTRAK.pdf
http://repository.upnvj.ac.id/908/3/BAB%20I.pdf
http://repository.upnvj.ac.id/908/4/BAB%20II.pdf
http://repository.upnvj.ac.id/908/5/BAB%20III.pdf
http://repository.upnvj.ac.id/908/6/BAB%20IV.pdf
http://repository.upnvj.ac.id/908/7/BAB%20V.pdf
http://repository.upnvj.ac.id/908/8/BAB%20VI.pdf
http://repository.upnvj.ac.id/908/9/DAFTAR%20PUSTAKA.pdf
http://repository.upnvj.ac.id/908/10/RIWAYAT%20HIDUP.pdf
http://repository.upnvj.ac.id/908/11/LAMPIRAN.pdf