PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PEREMPUAN KORBAN KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA (Studi Kasus)

• Main Author: Endang Susilawati, - (Author)
• Format: Book
• Published: 2019.
• Subjects: Thesis; NonPeerReviewed
• Online Access: Link Metadata
• Notes: http://repository.upnvj.ac.id/943/1/AWAL.pdf; http://repository.upnvj.ac.id/943/2/ABSTRAK.pdf; http://repository.upnvj.ac.id/943/3/BAB%20I.pdf; http://repository.upnvj.ac.id/943/4/BAB%20II.pdf; http://repository.upnvj.ac.id/943/5/BAB%20III.pdf; http://repository.upnvj.ac.id/943/6/BAB%20IV.pdf; http://repository.upnvj.ac.id/943/7/BAB%20V.pdf; http://repository.upnvj.ac.id/943/8/DAFTAR%20PUSTAKA.pdf; http://repository.upnvj.ac.id/943/9/RIWAYAT%20HIDUP.pdf; http://repository.upnvj.ac.id/943/10/LAMPIRAN.pdf
• Keywords: K Law (General)

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui ketentuan-ketentuan hukum yang memberikan perlindungan terhadap perempuan sebagai pihak korban kekerasan dalam rumah tangga. Di samping itu untuk mengetahui dan memahami secara akurat sanksi pidana bagi pelaku tindak pidana, Arkon Samosir (suami) yang melakukan tindak pidana kekerasan terhadap isterinya Lasmawati Sirait, serta mengetahui factor-faktor yang mempengaruhi atau mendorong timbulnya kekerasan suami terhadap isteri dalam kehidupan rumah tangga. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori negara hukum dan teori penegakan hukum. Penegakan hukum sering diartikan sebagai upaya menerapkan aturan-aturan atau norma-norma yang bertujuan menjamin adanya kepastian hukum dan keadilan bagi masyarakat dan atau pencari keadilan. Selain kedua teori diatas, teori yang digunakan adalah teori perlindungan hukum. Metode penelitian yang digunakan dalam tesis ini adalah penelitian yang bersifat deskritif-analitis. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa perlindungan hukum terhadap perempuan korban kekerasan dalam rumah tangga dapat memberikan rasa aman kepada korban, menyediakan seorang psikolog dalam berbagai kasus kekerasan dalam rumah tangga sering terjadi si korban mendapatkan tekanan batin yang dapat terganggu jiwanya atas perlakuan dari pelaku, seperti kekerasan fisik yang dilakukan oleh Arkon Samosir (suami) terhadap Lasmawati Sirait (istri) hanya karena tidak diberikan uang kemudian perangai buruknya untuk berjudi menjadi tindakan kekerasan dengan melakukan pembacokan terhadap istrinya. Hal tersebut tidak hanya menimbulkan akibat kekerasan secara fisik tetapi juga psikis korban sebagai seorang perempuan terhadap perlakuan kekerasan yang dilakukan oleh pelaku sebagai suaminya sendiri. Berdasarkan Undang-Undang Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga (PDKRT) bentuk perlindungan terhadap korban KDRT dapat berupa perlindungan oleh pihak kepolisian berupa perlindungan sementara yang diberikan paling lama 7 hari dan dalam waktu 1 x 24 jam sejak memberikan perlindungan, kepolisian wajib meminta surat penetapan perintah perlindungan dari pengadilan. Perlindungan sementara oleh kepolisian ini dapat dilakukan bekerja sama tenaga kesehatan, sosial, relawan, dan pendamping rohani untuk melindungi korban. Pelayanan terhadap korban KDRT ini harus menggunakan ruangan pelayanan khusus di kepolisian dengan system dan mekanisme kerja sama program pelayanan yang mudah diakses oleh korban. Sanksi pidana bagi pelaku Arkon Samosir (suami) yang melakukan tindak kekerasan terhadap isteri Lasmawati Sirait sebagaimana diatur dalam Pasal 44 Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2004 Tentang Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga. Faktor dominan yang mempengaruhi timbulnya kekerasan suami terhadap isteri dalam kehidupan rumah tangga dalam kasus kekerasan yang dilakukan oleh suami terhadap istri pada kasus yang terjadi dalam rumah tangga Lasmawati Sirait dan Arkon Samosir disebabkan karena faktor individu yakni perilaku buruk dari Arkon Samosir (suami).