Peran Penambahan DHA pada Susu Formula

Pertumbuhan otak yang pesat dalam masa pacu tumbuh otak membutuhkan bahan 60% lemak, diantaranya Docosahexaenoic acid (DHA) yang merupakan asam lemak tak jenuh ganda rantai panjang omega 3. Umumnya susu formula yang beredar saat ini tidak mengandung asam lemak tak jenuh ganda rantai panjang dengan a...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Authors: Helena Anneke Tangkilisan (Author), Hesti Lestari (Author)
Format: Book
Published: Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia, 2016-12-01T00:00:00Z.
Subjects:
Online Access:Connect to this object online.
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Pertumbuhan otak yang pesat dalam masa pacu tumbuh otak membutuhkan bahan 60% lemak, diantaranya Docosahexaenoic acid (DHA) yang merupakan asam lemak tak jenuh ganda rantai panjang omega 3. Umumnya susu formula yang beredar saat ini tidak mengandung asam lemak tak jenuh ganda rantai panjang dengan atom karbon lebih dari 18. ASI bukan hanya mengandung asam oleat (18:2n-6) dan asam linolenat (18:3n-3) tapi juga mengandung asam arakidonat (20:4n-6) dan DHA (22:6n-3). Pada masa janin, DHA dan asam arakidonat didapatkan melalui transfer plasenta. Setelah lahir, diperoleh dari diet atau melalui sintesis pemanjangan rantai dan desaturasi dari asam linoleat dan linolenat. Bayi yang hanya minum susu formula sepenuhnya tergantung pada sintesis endogen dari asam lemak tak jenuh rantai panjang. Penelitian menunjukkan dalam korteks cerebri terdapat kadar DHA yang lebih tinggi pada bayi yang mendapat ASI dibandingkan dengan yang minum susu formula tanpa DHA. Terdapat perbedaan tumbuh kembang antara bayi yang mendapat ASI dan yang mendapat susu formula tanpa DHA. Penambahan DHA dalam komposisi dengan kadar seperti pada ASI telah direkomendasikan oleh banyak lembaga kesehatan.
Item Description:0854-7823
2338-5030
10.14238/sp3.3.2001.147-51