Evaluasi Non Tes di Madrasah Aliyah Negeri 2 Surakarta: Impementasi dan Hambatan

Evaluasi non-tes, atau evaluasi formatif, memiliki peran krusial dalam pengembangan pendidikan, menilai kemajuan siswa di luar aspek akademis. Metode ini memungkinkan penilaian holistik terhadap keterampilan sosial, kepribadian, dan bakat siswa. Keunggulan utamanya terletak pada identifikasi keteram...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Authors: Rafi Iqbal Maulana (Author), Dimas Faturrahman Hanafi (Author), Muhammad Faruq Abbad Rosidi (Author), Nurul Latifatul Inayati (Author)
Format: Book
Published: Pusat Studi Penelitian dan Evaluasi Pembelajaran, 2024-01-01T00:00:00Z.
Subjects:
Online Access:Connect to this object online.
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!

MARC

LEADER 00000 am a22000003u 4500
001 doaj_4753000632d44a8a857b92d89769e992
042 |a dc 
100 1 0 |a Rafi Iqbal Maulana  |e author 
700 1 0 |a Dimas Faturrahman Hanafi  |e author 
700 1 0 |a Muhammad Faruq Abbad Rosidi  |e author 
700 1 0 |a Nurul Latifatul Inayati  |e author 
245 0 0 |a Evaluasi Non Tes di Madrasah Aliyah Negeri 2 Surakarta: Impementasi dan Hambatan 
260 |b Pusat Studi Penelitian dan Evaluasi Pembelajaran,   |c 2024-01-01T00:00:00Z. 
500 |a 2745-9985 
500 |a 10.35672/afeksi.v5i1.202 
520 |a Evaluasi non-tes, atau evaluasi formatif, memiliki peran krusial dalam pengembangan pendidikan, menilai kemajuan siswa di luar aspek akademis. Metode ini memungkinkan penilaian holistik terhadap keterampilan sosial, kepribadian, dan bakat siswa. Keunggulan utamanya terletak pada identifikasi keterampilan sosial dan kepribadian, kunci keberhasilan dalam masyarakat kompleks saat ini. Evaluasi ini juga memberikan guru peluang untuk memberikan umpan balik mendalam dan mendukung pendekatan pembelajaran yang responsif. Namun, penelitian ini menyoroti kendala dalam implementasi evaluasi non-tes di MAN 2 Surakarta, terutama pada pelaksanaan evaluasi pembelajaran PAI. Guru mengalami kesulitan dalam mengembangkan instrumen non-tes, kurangnya pengembangan teknik evaluasi, dan perhatian yang masih lebih besar pada instrumen tes. Observasi menunjukkan bahwa evaluasi non-tes belum mendapatkan perhatian yang memadai, menghasilkan hambatan teknis, fokus pada penilaian sikap, kendala waktu, dan kurangnya keterampilan guru. Solusi yang diusulkan guru melibatkan peningkatan pengetahuan dan keterampilan guru melalui sosialisasi, pengembangan soft skill siswa, dan manajemen waktu yang lebih baik. Kesimpulannya, evaluasi non-tes diidentifikasi sebagai tantangan utama yang dapat diatasi dengan upaya peningkatan keterampilan guru dan manajemen pendidikan yang lebih efisien. Seiring dengan itu, penerapan evaluasi non-tes di MAN 2 Surakarta memberikan gambaran tentang pentingnya evaluasi, variasi instrumen yang digunakan, dan peran guru dalam memastikan evaluasi mencakup aspek hasil dan proses belajar siswa. 
546 |a EN 
546 |a ID 
690 |a evaluasi pembelajaran 
690 |a instrumen non-tes 
690 |a implementasi dan hambatan. 
690 |a Education 
690 |a L 
655 7 |a article  |2 local 
786 0 |n Afeksi, Vol 5, Iss 1, Pp 1-9 (2024) 
787 0 |n https://afeksi.id/jurnal/index.php/afeksi/article/view/202 
787 0 |n https://doaj.org/toc/2745-9985 
856 4 1 |u https://doaj.org/article/4753000632d44a8a857b92d89769e992  |z Connect to this object online.