Pendidikan Politik dalam Kuasa Simbolik: Kajian mengenai Dinamika Politik Anak Muda yang Tergabung dalam Partai Politik di Kota Malang

Saat ini dunia perpolitikan kerap memperoleh stigma negatif akibat tindakan-tindakan oknum kader di dalamnya. Maka tak heran apabila masyarakat terutama kaum muda makin apatis dengan hal-hal yang berbau politis. Namun rupanya masih ada anak-anak muda yang masih memiliki kepedulian bahkan bergabung d...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Nanda Harda Pratama Meiji (Author)
Format: Book
Published: Universitas Negeri Malang, 2016-12-01T00:00:00Z.
Subjects:
Online Access:Connect to this object online.
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!

MARC

LEADER 00000 am a22000003u 4500
001 doaj_82a319d27a134e5ca17ec42bdc38e701
042 |a dc 
100 1 0 |a Nanda Harda Pratama Meiji  |e author 
245 0 0 |a Pendidikan Politik dalam Kuasa Simbolik: Kajian mengenai Dinamika Politik Anak Muda yang Tergabung dalam Partai Politik di Kota Malang 
260 |b Universitas Negeri Malang,   |c 2016-12-01T00:00:00Z. 
500 |a 2502-7875 
500 |a 2527-5879 
520 |a Saat ini dunia perpolitikan kerap memperoleh stigma negatif akibat tindakan-tindakan oknum kader di dalamnya. Maka tak heran apabila masyarakat terutama kaum muda makin apatis dengan hal-hal yang berbau politis. Namun rupanya masih ada anak-anak muda yang masih memiliki kepedulian bahkan bergabung dengan partai politik. Pun demikian di Kota Malang dimana salah satu partai politik memiliki cukup banyak kader muda. Bahkan beberapa di antara mereka berhasil untuk masuk daftar calon legislatif pada Pemilu 2014 lalu. Menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan biografi digunakan untuk memperoleh data dan menganalisa keterlibatan anak-anak muda tersebut dalam dunia politik. Terutama terkait pendidikan politik yang didapatkan mereka selama di partai. Menggunakan model purposive, pemilihan informan dalam penelitian kali ini lebih menitikberakan pada anak muda yang bergelut di dalam dunia politik. Namun rupanya masih terdapat ketimpangan yang anak-anak muda tersebut rasakan selama berada di partai. Masih terdapat kesenjangan antara mereka yang senior dan yang muda. Hal tersebut yang kemudian memunculkan kekerasan simbolik pada anak-anak muda tersebut. Terlebih di dalam tubuh partai politik dimana kerap kali sering muncul perebutan kekuasaan antar elit. Sementara mereka yang muda hanya menjadi pendukung atau bahkan penonton semata. DOI: http://dx.doi.org/10.17977/um021v1i22016p103 
546 |a ID 
690 |a media massa, kekerasan simbolik, stereotipe 
690 |a Education 
690 |a L 
690 |a Communities. Classes. Races 
690 |a HT51-1595 
655 7 |a article  |2 local 
786 0 |n Jurnal Sosiologi Pendidikan Humanis, Vol 1, Iss 2, Pp 103-116 (2016) 
787 0 |n http://journal2.um.ac.id/index.php/jsph/article/view/2459 
787 0 |n https://doaj.org/toc/2502-7875 
787 0 |n https://doaj.org/toc/2527-5879 
856 4 1 |u https://doaj.org/article/82a319d27a134e5ca17ec42bdc38e701  |z Connect to this object online.