KONTRIBUSI PERILAKU DISRUPTIF TERHADAP EKSKLUSI SOSIAL PADA ANAK USIA SD

Penelitian ini bertujuan mengungkap sebab-sebab perilaku disruptif (PD) pada anak SD, dan menjelaskan kontribusi PD terhadap eksklusi sosial. Riset ini menggunakan desain studi kasus, yang dilaksanakan di sebuah SD di Sragen, Indonesia. Data dihimpun melalui wawancara mendalam, observasi partisipati...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Authors: Amin Lestari (Author), Bambang Sumardjoko (Author), Anatri Desstya (Author), Laili Etika Rahmawati (Author), Endang Fauziati (Author)
Format: Book
Published: Laboratorium Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau, 2022-06-01T00:00:00Z.
Subjects:
Online Access:Connect to this object online.
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!

MARC

LEADER 00000 am a22000003u 4500
001 doaj_b3165e2393a4456e8d70e0aae79882ea
042 |a dc 
100 1 0 |a Amin Lestari  |e author 
700 1 0 |a Bambang Sumardjoko  |e author 
700 1 0 |a Anatri Desstya  |e author 
700 1 0 |a Laili Etika Rahmawati  |e author 
700 1 0 |a Endang Fauziati  |e author 
245 0 0 |a KONTRIBUSI PERILAKU DISRUPTIF TERHADAP EKSKLUSI SOSIAL PADA ANAK USIA SD 
260 |b Laboratorium Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau,   |c 2022-06-01T00:00:00Z. 
500 |a 2303-1514 
500 |a 2598-5949 
500 |a 10.33578/jpfkip.v11i3.8950 
520 |a Penelitian ini bertujuan mengungkap sebab-sebab perilaku disruptif (PD) pada anak SD, dan menjelaskan kontribusi PD terhadap eksklusi sosial. Riset ini menggunakan desain studi kasus, yang dilaksanakan di sebuah SD di Sragen, Indonesia. Data dihimpun melalui wawancara mendalam, observasi partisipatif, dan dokumentasi. Guna menguji validitas data, peneliti menempuh triangulasi. Data yang diperoleh dan dinyatakan valid kemudian dianalisis mengikuti langgkah-langkah yang dikemukakan Miles et al. (2014), yaitu data condensation, data display, dan conclusion drawing/verification. Hasil penelitian ini mengungkapkan bahwa; (a) lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, lingkungan teman sepermainan, dan lingkungan masyarakat menjadi determinan atas munculnya PD pada anak; (b) proses eksklusi sosial sebagai akibat dari PD dilakukan dalam tiga tahap, yaitu yaitu penilaian kelompok atas risiko PD, pengambilan keputusan untuk mengeksklusi pelaku, dan pembatasan diri dari siswa yang dieksklusi dalam periode waktu tertentu. Penelitian ini berkesimpulan bahwa di antara empat lingkungan yang berpengaruh terhadap PD, lingkungan keluarga dan lingkungan sekolah sebagai determinan paling kuat. Namun dalam beberapa kasus, adanya role model dalam lingkungan masyarakat memperteguh PD pada anak. Eksklusi sosial akibat PD (pada fase ketiga) hanya akan berakhir manakala pelaku tidak lagi menampakkan PD. Peneliti merekomendasikan dilakukannya diagnosa awal atas gejala-gejala PD. Tujuannya adalah mengurangi risiko eksklusi sosial yang disebabkan PD. 
546 |a EN 
546 |a ID 
690 |a perilaku disruptif 
690 |a ekslusi sosial 
690 |a inklusi sosial 
690 |a disrupsi pada siswa sd 
690 |a Education 
690 |a L 
655 7 |a article  |2 local 
786 0 |n Primary: Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Vol 11, Iss 3, Pp 880-893 (2022) 
787 0 |n https://primary.ejournal.unri.ac.id/index.php/JPFKIP/article/view/8950 
787 0 |n https://doaj.org/toc/2303-1514 
787 0 |n https://doaj.org/toc/2598-5949 
856 4 1 |u https://doaj.org/article/b3165e2393a4456e8d70e0aae79882ea  |z Connect to this object online.