HUBUNGAN FREKUENSI KEHADIRAN ANAK USIA 1-3 TAHUN (BATITA) DALAM PENIMBANGAN DI POSYANDU DENGAN STATUS GIZI ANAK BATITA DI KELURAHAN KWADUNGAN KECAMATAN KERJO KABUPATEN KARANGANYAR

Posyandu merupakan perpanjangan tangan Puskesmas yang memberikan pelayanan dan pemantauan kesehatan yang dilaksanakan secara terpadu .Masalah gizi banyak terjadi pada golongan yang rawan yaitu anak-anak setelah masa penyapihan, ibu hamil dan menyusui. Program gizi yang sedang dan telah dilaksanakan...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: YULIANA , HENI (Author)
Format: Book
Published: 2010.
Subjects:
Online Access:Connect to this object online
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!

MARC

LEADER 00000 am a22000003u 4500
001 repoums_10282
042 |a dc 
100 1 0 |a YULIANA , HENI   |e author 
245 0 0 |a HUBUNGAN FREKUENSI KEHADIRAN ANAK USIA 1-3 TAHUN (BATITA) DALAM PENIMBANGAN DI POSYANDU DENGAN STATUS GIZI ANAK BATITA DI KELURAHAN KWADUNGAN KECAMATAN KERJO KABUPATEN KARANGANYAR  
260 |c 2010. 
500 |a https://eprints.ums.ac.id/10282/1/J300070012.pdf 
500 |a https://eprints.ums.ac.id/10282/3/J300070012.pdf 
520 |a Posyandu merupakan perpanjangan tangan Puskesmas yang memberikan pelayanan dan pemantauan kesehatan yang dilaksanakan secara terpadu .Masalah gizi banyak terjadi pada golongan yang rawan yaitu anak-anak setelah masa penyapihan, ibu hamil dan menyusui. Program gizi yang sedang dan telah dilaksanakan di Indonesia selama ini salah satunya adalah kegiatan usaha perbaikan gizi keluarga. Penelitian ini untuk mengetahui hubungan frekuensi kehadiran batita dalam penimbangan di posyandu dengan status gizi anak batita di Kelurahan Kwadungan Kecamatan Kerjo Kabupaten Karanganyar. Penelitian ini termasuk penelitian observasional dengan pendekatan crossectional. Adapun analisis yang digunakan yaitu uji Pearson Product Moment. Sampel yang digunakan sebanyak 68 batita dengan cara random sampling. Hasil penelitian ini menunjukkan frekuensi kehadiran batita dalam penimbangan di posyandu sebagian besar dalam kategori aktif sebesar 85,71% dan tidak aktif 14,29%. Berdasarkan data ternyata 85,71 % balita mempunyai status gizi yang baik, selebihnya 14,29 % dalam kategori kurang. Terdapat hubungan antara tingkat kehadiran batita di Penimbangan Posyandu dengan status gizi; semakin aktif tingkat kehadiran ibu di posyandu maka semakin besar kemungkinan anak berstatus gizi baik. Memanfaatkan posyandu dan petugas kesehatan melakukan penyuluhan kesehatan 
546 |a en 
546 |a en 
690 |a R Medicine (General) 
690 |a RN Nutrition 
690 |a RT Nursing 
655 7 |a Thesis  |2 local 
655 7 |a NonPeerReviewed  |2 local 
787 0 |n https://eprints.ums.ac.id/10282/ 
787 0 |n J300070012  
856 \ \ |u https://eprints.ums.ac.id/10282/  |z Connect to this object online